NewsBalikpapan –
Stadion Batakan Balikpapan terancam ditinggal Persiba Balikpapan yang tertahan di kompetisi Liga 2 Indonesia. Tim ‘Beruang Madu’ mengalami krisis prestasi dan keuangan saat bermain di kompetisi kasta dua.
“Hanya Persiba saja yang mempergunakan Stadion Batakan,” kata Pelaksana tugas Dinas Pekerjaan Umum Balikpapan, Andi Muhammad Yusri Ramli, Kamis (25/10).
Yusri mengungkapkan, operasional perawatan Stadion Batakan membutuhkan dana Rp 100 juta per bulan untuk biaya listrik dan air. Pengeluaran rutin stadion seharga Rp 1,2 triliun ini, berbanding terbalik dengan pemasukan sewanya yang minim.
“Untuk kebutuhan perawatan rumput stadion, listrik dan gedung,” sebutnya.
Selama ini, Persiba menjadi penyewa rutin stadion kapasitas tampung 40 ribu penonton. Pemkot Balikpapan membebani Persiba biaya sewa stadion sebesar Rp 25 juta per pertandingan.
“Pemasukan sewa dari setiap pertandingan Persiba. Kalau siang sewa Rp 25 juta sedangkan malam Rp 35 juta,” ujar Yusri.
Kalaupun ada tambahan pemasukan, Yusri menyebutkan, berasal dari turnamen sekolah sepak bola amatir di Balikpapan. Seperti Forum Sekolah Sepak Bola Indonesia (FOSSBI) selaku operator dan menjalankan Kompetisi Sepak Bola U-12 Piala Menpora 2018.
“Membayar Rp 90 juta untuk tiga hari pertandingan,” kata Anwar Sadat, Sekertaris Jenderal Pusat FOSSBI.
Sementara ini, Yusri mengungkapkan biaya operasional stadion sepenuhnya tergantung kas daerah. PT Waskita Karya selaku kontraktor proyek sudah menyerahkan pengelolaan stadion ke Pemkot Balikpapan.
“Kami masih menunggu arahan pimpinan, apakah pengelolaan diserahkan ke swasta atau ke Unit Pelaksana Teknik (UPT) Balikpapan,” sebutnya.
Disisi lain, Persiba menuntaskan musim kompetisi Liga 2 dengan prestasi kurang mengenakan. Persiba bahkan belum ada kepastian keikutsertannya dalam kompetisi kasta kedua di negeri ini menyusul krisis permodalan.
“Dana kami tekor mengikuti kompetisi Liga 2,” keluh Sekretaris Umum Persiba, Irvan Taufik.