
DPRD Balikpapan Kalimantan Timur meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit investigasi soal konsorsium empat daerah dalam investasi kapal ferry cepat. Empat daerah terdiri Balikpapan, Kutai Timur, Bontang dan Paser melakukan investasi pengadaan sarana transportasi laut yang akhirnya bangkrut pada 2002 lalu.
“Kita menghasilkan 7 rekomendasi, yang segera ditindaklanjuti, salah satunya meminta agar BPK melakukan audit,” kata Ketua Pansus Thohari Azis, Kamis (27/3).
Thohari mengaku menemukan kejanggalan yang berakibat timbulnya kerugian negara dalam pembelian kapal bekas asal Belanda ini. Termasuk ditemukannya dokumen konsorsium memuat dana sekitar Rp 2 miliar atau 4 juta US dolar yang tidak disampaikan ke publik.
“Sepengetahuan kami kerjasama keikutsertaan konsorsium dengan menyetorkan dana Rp 8 miliar dari empat daerah sehingga terkumpul Rp 32 miliar. Ini saja yang diketahui publik,” paparnya.
Selain itu, Thohari juga menyoroti soal pembelian kapal ferry yang belakangan diketahui kondisinya tidak layak. Bangkai kapal saat ini teronggok mangkrak di kawasan Kariangau Balikpapan.
Perusahaan pengadaan kapal ferry juga tidak terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. Dokumen tender proyek dan pengadaan barang menyalahi ketentuan hukum yang berlaku.
Thohari meminta Pemerintah Kota Balikpapan mempertanggung jawabkan atas kerugian uang negara ini pada masyarakat. Seluruh hasil rekomendasi Pansus disampaikan pada pemerintah daerah untuk selanjutnya diteruskan pada BPK.
Konsorsium daerah menyetorkan dana Rp 8 miliar dalam pembelian 2 kapal ferry cepat dari Belanda. Masing masing daerah juga menyetorkan dana Rp 400 juta untuk operasional pendirian PT Bintang Kaltim Transport selaku operator jasa transportasi kapal ferry cepat rute Bontang, Sangata, Paser, Balikpapan dan Surabaya.
Belakangan diketahui, ternyata kapal feri cepat itu, ternyata kapal bekas yang dibeli dari Belanda dan hanya bisa digunakan sekali. Bahkan kapal itu rusak, sehingga tidak bisa digunakan, dan kini kapal itu mangkrak di pelabuhan Kariangau Balikpapan.