PT Perusahaan Listri Negeri (PLN) mewujudkan janjinya menerangi seluruh daerah pelosok seluruh Indonesia. Satu lagi yang terbaru adalah masuknya jaringan listrik PLN di Kampung Pilanjau Kecamatan Sambaliung Kabupaten Berau Kalimantan Timur.
“Sudah resmi masuk jaringan listrik PLN di bulan Ramadan ini,” kata General Manager PLN Wilayah Kalimantan Timur Utara, Riza Novianto Gustam, Selasa (23/5).
Riza berharap jaringan listrik ini menjadi motor perputaran kehidupan masyarakat Pilanjau. Perkampungan ini terbilang adalah daerah perbatasan dengan negara tetangga Malaysia.
“Bukan hanya kualitas kehidupannya, tetapi juga roda perekonomian disana saya harap bisa bergerak dengan lebih stabil dengan adanya listrik PLN,” ujarnya.
Kampung Pilanjau dihuni setidaknya 150 hingga 300 pelanggan yang merupakan warga setempat. PLN mensuplai kebutuhan listrik Kampung Pilanjau mempergunakan sistim kelistrikan dari Tanjung Redeb yang menjadi ibu kota Kabupaten Berau.
Sebelumnya, warga Kampung Pilanjau bertahun tahun belum pernah menikmati energi listrik PLN. Kesehariannya, mereka iuran sebesar Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu per hari guna membiayai pembelian bahan bakar minyak (BBM) mesin genset.
“Itupun tidak menyala selama 24 jam,” papar Riza.
Sejak awal bertugas, Riza sudah berkomitmen menuntaskan target elektrifikasi seluruh wilayah Kaltimra selama tahun 2018 ini. Secara bertahap, ia membangun jaringan menghubungkan infrastruktur listrik di Kalimantan.
“Kami berharap listrik segera dinikmati seluruh warga kampung secara merata, untuk itu juga secara bertahap kami sedang membangun perluasan jaringan disana untuk menjangkau rumah-rumah warga yang lebih jauh,” tuturnya.
Kepala Kampung Pilanjau, Burhanuddin Mide menyebutkan, warganya bertahun tahun bermimpi bisa menikmati listrik PLN. Adanya listrik mempermudah seluruh aktifitas keseharian masyarakat.
“Sudah pasti secara pengeluaran rumah tangga menjadi lebih hemat, dan mempermudah aktivitas kami sehari-hari,” ujarnya.
Bahkan kini, mimpi ini terealisasi memasuki bulan suci ramadan bagi umat muslim. Listrik sudah menerangi seluruh rumah perkampungan berikut fasilitas umum warga di Kampung Pilanjau.
PLN Kaltimra sedang gencar gencarnya membangun interkoneksi jaringan listrik seluruh Kalimantan. Jaringan listrik dinamakan Sistim Khatulistiwa diperkirakan berkemampuan daya 1.560 MW menjadi peleburan Sistim Mahakam (Kaltim, Kaltara) dan Sistim Barito (Kalsel, Kalteng).
PLN terus membangun jaringan Sistim Mahakam yang mengaliri listrik dua provinsi Kaltim dan Kaltara dengan kekuatan daya 790 MW. Infrastruktur sistim listrik ini dipertemukan dengan pembangunan jaringan di Tanjung Redeb (Berau) dengan Tanjung Selor (Bulungan).
Saat bersamaan, PLN sedang memproses pembebasan kawasan sepanjang 30 kilometer di Batu Kajang menghubungkan Kaltim dan Kalsel. PLN membangun tapak tower jaringan listrik menghubungkan Sistm Mahakam (790 MW) dan Sistim Barito (670 MW).
Interkoneksi empat provinsi Kalimantan, Riza memastikan mampu menjamin keandalan pasokan listrik bagi sektor industri maupun rumah tangga. Pertumbuhan perekonomian regional Kalimantan akan terus meningkat mengejar ketertinggalan dari Jawa.
Sistim Mahakam sendiri menyimpan surplus daya listrik sebesar 200 MW yang bisa dimaksimalkan untuk kepentingan industri. Demikian pula Sistim Barito punya kelebihan daya listrik yang hampir sama sehingga akan maksimal dalam kolaborasi interkoneksi listrik Kalimantan.
Rasio elektrifikasi Kaltim dan Kaltara sudah mencapai 93,9 persen dimana tahun 2020 diharapkan terealisasi sebesar 100 persen. PLN memberdayakan kearifan lokal dalam mempercepat elektrifikasi listrik memanfaatkan energi matahari, PLTS dan komponen-komponen energi baru terbarukan.