PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kalimantan Timur – Utara surplus daya listriknya sebesar 200 MW dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Sistim Mahakam sudah berkapasitas daya mencapai 560 MW dengan beban puncak kebutuhan listrik sebesar 300 MW.
“Surplus daya listrik di Kaltim sebesar 200 MW,” kata General Manager PLN Wilayah Kaltimra, Riza Novianto Gustam, Rabu (28/2).
Bertahun tahun, PLN berlomba lomba mengejar ketertinggalan kebutuhan listrik bagi masyarakat Kaltim. Perusahaan setrum ini membangun pembangkit listrik di setiap pelosok kota/kabupaten di Kaltimra.
“Sesuai program listrik nasional sebesar 35 ribu MW yang terealisasi memasuki tahun 2019 nanti,” paparnya.
Masuk tahun 2018 ini, PLN Kaltimra memetik hasil positif dengan mulai membidik pelanggan korporasi berbagai sektor industri. Surplus daya sebesar 200 MW harus berguna sebagai pemasukan bagi PLN.
“Kami menyebut tahun ini sebagai tahun penjualan korporasi. Kami harus aktif membidik potensi-potensi penjualan,” papar Riza.
Tak lupa, Riza berpesan kepada pelanggan agar tak perlu sungkan untuk menyampaikan keluhan seputar kelistrikan. Kritikan pelanggan menjadi masukan bagi PLN dalam membenahi pelayanan bagi seluruh pelanggan.
PLN punya peluang meraup nilai positif pengembangan infrastruktr jaringan listrik menghubungkan dua provinsi di timur dan utara. Nantinya, Sistim Mahakam dan Kaltara berintegrasi menghasilkan daya listrik sebesar 760 MW yang mampu dimaksimalkan sektor industri pertambangan dan perkebunan di Kaltimra.
Satu yang terbaru adalah kesepakatan antara PLN dengan tiga korporasi industri di Kaltimra yakni PT Komatsu Remanufacturing Asia, PT Pamapersada Nusantara dan PT Astra Infra Port Eastkal. PLN Wilayah Kaltimra menyepakati daya listrik industri totalnya sebesar 2.500 kVA.
“PT Komatsu dan Pamapersada adalah kesepakatan penambahan daya. Sedangkan Astra adalah penyambungan baru sebesar 240 kVA,” tutur Riza.
Adanya kerjasama ini, PLN memberikan support listrik bagi ketiga fasilitas perkantoran maupun workshop perusahaan. Khusus bagi Astra, listrik juga akan dimanfaatkan untuk menunjang fasilitas pelabuhannya.
Perwakilan Astra Grup, Soeharsono Tjatur Nugroho menyatakan, perusahaannya dalam proses pertumbuhan pesat di Kaltim sehingga butuh support listrik yang andal. PLN sejauh ini, menurutnya sudah turut berperan dalam menggairahkan sektor investasi industri di Kaltim.
“Kami apresiasi, karena PLN bukan hanya menjual, tapi juga memberikan solusi,” ujarnya.
Astra intensif dalam pengembangan investasi berbagai sektor industri di Kaltim sejak 2014 silam. Otomatis, perkembangan industri harus pula ditunjang kesiapan insfrastruktur energi listrik.
“Berkembangnya bisnis kami, kerjasama dengan PLN juga semakin meningkat,” sebutnya.