Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menolak rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Berau Kalimantan Timur. Keberadaan PLTN dianggap hanya menambah permasalahan lingkungan sejumlah kota/kabupaten di Kaltim.
“Apalagi PLTN, kami jelas menolak rencana itu,” kata Dinamisator Jatam Kaltim, Merah Johansyah, Selasa (17/11).
Merah mengatakan sejumlah kota/kabupaten di Kaltim sudah terbebani berbagai permasalahan lingkungan sehubungan maraknya izin pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit. Menurutnya permasalahan ditimbulkan PLTN jauh lebih berat dibandingkan adanya tambang batu bara dan kelapa sawit.
Krisis energy listrik di Kaltim, kata Merah tidak bisa dijadikan alasan kenapa daerah gentol mendorong pembangunan PLTN di Berau. Dia memastikan ada alternative lain yang bisa dipergunakan dalam upaya mengatasi krisis listrik di Kaltim.
“Banyak sumber energy lain bisa digunakan, seperti matahari dan air di Kaltim,” ujarnya.
Sehubungan itu, Merah menolak rencana Pemprov Kaltim menjalin kesepakatan soal PLTN bersama PLN. Dia mencontohkan berbagai krisis lingkungan akibat nuklir terjadi di Chernobil dan Jepang.
PLTN merupakan infrastruktur yang menyangkut hajat hidup orang banyak, mulai dari pemanfaatannya hingga resiko yang akan terjadi akan dirasakan langsung oleh masyarakat. Sejumlah investor disebut sudah ada seperti CGN ( China General Nuclear ), Rosatom ( Badan Buklir Rusia ) hingga CGNS, Promotor PLTN dari Perancis.
Jatam Kaltim sudah melayangkan gugatan agar membuka berkas kesepakatan pembangunan PLTN. Sidang gugatan ini sudah mulai bergulir di Kantor Komisi Informasi Publik Daerah Kaltim.
MOU atau Perjanjian kerjasama pemerintah provinsi Kaltim dengan BATAN, merupakan awal dari proses perencanaan pembangunan PLTN. Pemprov Kaltim mengungkapkan pembangunan PLTN ini nantinya akan dilakukan di Tali Sayan Berau.
Jatam mendesak Pemprov Kaltim agar transparan dalam pelaksanaan pembangunan PLTN ini. Menurut Merah proyek ini seharusnya disosialisasikan secara luas pada masyarakat sehubungan dampak positif maupun negatifnya.