NewsBalikpapan –
Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur menyebutkan terjadinya kelangkaan gas subsidi ukuran 3 kilogram. Hilangnya gas subsidi ini terjadi sejak awal bulan Oktober di Balikpapan.
“Masyarakat Balikpapan mengeluhkan keberadaan elpiji ukuran 3 kilogram,” kata Asisten II Bidang Ekonomi dan Kesra Pemerintah Kota Balikpapan Sri Soetantinah, Senin (6/10).
Tantin mengatakan kelangkaan gas subsidi ini terjadi di tiga wilayah yaitu Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota dan Timur. Menurutnya, laporan yang diterima merupakan hasil monitoring yang dilakukan Pemerintah Kota Balikpapan di sejumlah agen, pangkalan, SPBU maupun toka-toko.
Kata dia, kondisi tersebut sudah dilaporkan ke Pertamina, namun perusahaan milik negera itu justru kaget dan membantahnya. Pertamina menyebut, distribusi dan pasokan elpiji 3 kg setiap harinya ke masing-masing agen berjalan normal,
Kendati begitu lanjutnya, Pertamina menyatakan akan melakukanmonitoring ke sejumlah agen maupun SPBU, .Sehingga mengetahui, penyebab terjadinya kelangkaan elpiji ukuran 3 kg, untuk selanjutnya mengambil langkah-;angkah antisipasi.
Tantin mendesak Pertamina untuk segera mengatasi kekosongan elpiji ukuran 3 kg itu. Jika tidak segera diatasi akan menimbulkan keresahan di masyarakat, karena rata-rata masyarakat Balikpapan pengguna elpiji ukuran 3 kg.
Pantauan di lapangan sebenarnya sebenarnya kelangkaan elpiji ukuran 3 kg sudah mulai terjadi sejak satu bulan terakhir, tepatnya ketika Pemerintah Pusat menaikkan elpiji ukuran 12 kg sebesar Rp 1.500,-
Ketika itu terjadi migrasi besar-besaran dari sebelumnya pengguna elpiji 12 kg menjadi elpiji 3 kg. Sejumlah agen pun membenarkan kondisi tersebut, karena pasokkan elpijni dari Pertamina sebanyak sekitar 2 ribu tabung setiap harinya selalu ludes hanya hitungan jam.