Terjadi antrian panjang pasien peserta jaminan kesehatan nasional (Jamkesnas) di sejumlah rumah sakit Balikpapan Kalimantan Timur, Kamis (16/1). Hanya terdapat lima rumah sakit Balikpapan yang melayani jamkesnas lewat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
“Terjadi antrian panjang sekali, karena memang jumlah rumah sakit yang bekerjasama empat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Dyah Mulyani.
Lima rumah sakit membuka layanan jamkesnas yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanudjoso Djatiwibowo, Rumah Sakit Bayangkara, Rumah Sakit AURI, Rumah Sakit Tentara dan Rumah Sakit Sayang Ibu. Masing masing rumah sakit ini melayani puluhan pasien jamkesnas setiap harinya.
“Pasien yang ditangani dari Balikpapan, Paser dan Penajam,” paparnya.
Pemkot Balikpapan, kata Dyah sedang menjalin koordinasi dengan BPJS agar rumah sakit swasta juga melayani pasien jamkesnas. Sejumlah rumah sakit swasta Balikpapan sudah menyatakan kesediaanya melayani pasien jamkesnas.
Saat ini, kata Dyah sejumlah rumah sakit swasta Balikpapan enggan menjalin kerjasama melayani jamkesnas. Sistim asuransi jamkesnas belum familiar dengan rumah sakit swasta Balikpapan.
Saat ini jumlah peserta BPJS di Kota Balikpapan mencapai 150 ribu terdiri dari PNS, TNI, Polri maupun kelurga miskin (gakin). “Pesertanya hampir 150 ribu, 20 ribu PNS, 90 ribu Jamkesma sisanya TNI dan Polri,” ujarnya.
Namun memang tidak semua khususnya gakin menjadi peserta BPJS, karena dari 18 ribu jumlah gakin di Balikpapan baru sekitar 10 ribu yang menjadi peserta. Dyah menjamin gakin tetap akan mendapat prioritas jaminan sosial melalui dana gakin. Karena dalam APBD Kota Balikpapan 2014 dianggarakn sebesar Rp 3 miliar.
Para peserta BPJS masing-masing akan mendapatan perawatan di rumah sakit, berjenjang khusus untuk penerima bantuan iuran mendapat layanan kelas tiga, sedangkan Askes layanan kelas satu khususnya PNS yang golong IV dan golongan III kelas dua.
Disebutkannya, ada 155 jenis penyakit yang ditangani sekitar 30 dokter dalam program, BPJS tersebut diantaranya mulai dari pelayanan dokter praktek, kilinik puskesmas maupun rawat jalan di rumah sakit.