NewsBalikpapan –
Publik Indonesia sempat heboh video viral aksi heroik bocah memanjat tiang bendera. Belakangan diketahui, aksi ini dilakukan siswa SMP di Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanes Ande Kalla (13) dalam upacara pengibaran bendera peringatan kemerdekaan Indonesia ke 73, bulan Agustus silam.
Apresiasi masyarakat Indonesia memang langsung berhamburan menyanjung aksi Ande Kalla ini. Bahkan salah satunya, diberikan langsung Presiden Joko Widodo yang mengundang bocah lugu ini ke jamuan Istana Negara.
Barulah setelah itu bermunculan aksi Ande Kalla – Ande Kalla baru lainnya. Ternyata, aksi serupa pun sempat terekam dilakukan Reza Manggar di Kabupaten Aru Maluku, bulan Desember tahun sebelumnya.
Sama halnya Ande Kalla, bocah putus sekolah ini menjadi sukarelawan pemanjat tiang dalam upacara bendera di kotanya.
Dan kini, kembali muncul pahlawan pemanjat tiang bendera. Dia adalah Danil Danuri Tumanduk (15) di Berau Kalimantan Timur. Siswa SMA 9 Berau yang melakukan hal serupa dilakukan Ande Kalla di NTT maupun Reza Manggar di Aru.
“Saya memanjat tiang bendera juga saat perayaan hari kemerdekaan Indonesia,” kata Danil, Jumat (9/11/2018).
Danil mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi saat upacara pengibaran bendera kemerdekaan Indonesia di Pulau Maratua, Jumat (17/8/2018). Putra pasangan Tedy Tumanduk dan Misroyani ini mengikuti prosesi upacara bendera di salah satu pulau di Berau ini.
“Pengibaran bendera dan ternyata talinya putus di tengah upacara,” tuturnya.
“Spontan saya berbisik ke teman di sebelah saya. Saya bisa kok panjat tiang bendera itu,” imbuhnya setengah bercanda.
Ternyata bahan candaannya didengar peserta upacara lainnya. Jadilah putra asli Berau ini ditugasi memanjat tiang bendera ditengah guyuran hujan.
Sebenarnya, bukan perkara sulit memanjat tiang bendera setinggi belasan meter bagi Danil. Remaja tanggung ini sudah terbiasa memanjat pohon kelapa yang ketinggiannya membuat merinding sebagian orang.
Namun kala itu, Danil gagal menjalankan tugasnya jelang menggapai puncak ketinggian tiang. Kedua kakinya mendadak kram saat mencapai dua per tiga ketinggian tiang bendera.
“Gagal memperbaiki tali tiang bendera, kedua kaki mendadak kram. Disebabkan celana yang dipakai terlalu ketat. Apalagi kondisi cuaca sedang hujan deras,” ungkapnya kecewa.