NewsBalikpapan –
Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur meminta perusahaan setempat mensuport pengadaan abate dalam pencegahan penyakit demam berdarah dengue. Corporate social responsibility (CSR) swasta mampu dimanfaatkan dalam pengendalian penyakit yang kini mengancam warga Balikpapan.
“Swasta harus membantu pengadaan abate lewat dana CSR nya,” kata Kepala Humas dan Protokol Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, Senin (12/5).
Sudirman mengatakan Balikpapan sudah menyiapkan sebanyak 1 ton abate dalam antisipasi penyakit DBD. Menurutnya jumlah abate ini masih kurang dari total kebutuhan yang diperkirakan sebanyak 3 ton per tahun.
Pada tahun ini, DKK melakukan pengadaan 1 ton bubuk abate guna mengantisipasi berkembangnya jentik nyamuk yang menjadi media penularan penyakit demam berdarah dengue.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Dyah Muryani mengatakan pengadaan bubuk abate tersebut sudah dilakukan dan tinggal menunggu penentuan pemenang lelang pengadaan. Menurutnya, pengadaan tersebut cukup untuk mendukung pemenuhan kebutuhan abate selama satu tahun.
“Masih ada sisa bubuk abate dari Puskesmas sehingga pengadaan tahun ini hanya satu ton saja. Adapun kebutuhan per tahunnya mencapai tiga ton,” ujarnya.
Penaburan bubuk abate dilakukan pada tempat penampungan air seperti kamar mandi dan tempayan. Namun, pengurasan juga harus dilakukan secara rutin agar tidak ada kesempatan bagi jentik nyamuk untuk berkembang biak menjadi nyamuk dewasa.
Terjadi peningkatan jumlah kejadian kasus demam berdarah dengue (DBD) di Balikpapan meningkat 28,7% hanya dalam kurun waktu kurang dari satu bulan dari 636 kasus pada pertengahan April sudah menjadi 819 kasus pada awal Mei. Hingga bulan Mei ini tercatat sebanyak tujuh korban meninggal dunia akibat penyakit DBD.
Karena itu, Dyah menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk memperhatikan kondisi lingkungan di sekitar rumah tinggal. Genangan ataupun penampungan air harus ditutup dan rutin dibersihkan agar tidak menjadi sarang nyamuk.