NewsBalikpapan –
Ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) merengut tujuh jiwa serta 819 kasus penderitanya di Balikpapan Kalimantan Timur. Kalkulasi jumlah korban penyakit DBD terdeteksi terjadi selama empat bulan terakhir 2014 ini.
“Jumlah korban meningkat terus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Dyah Muryani, Kamis (8/5).
Dyah mengatakan penyakit DBD menjadi persoalan yang terjadi setiap tahunnya di Balikpapan. Penanganan penyakit DBD tergantung pada kesadaran pola hidup masyarakat dan iklim cuaca Balikpapan.
“Pola antisipasi sudah dilakukan lewat pengasapan, abatenisasi serta sosialisasi hidup sehat lingkungan masyarakat,” paparnya.
Peningkatan drastis jumlah korban ini menjadi bahan pertimbangan peningkatan statusnya menjadi kondisi luar biasa penanganan DBD. Penetapan ini sebagai upaya antisipasi agar mampu mengendalikan jumlah korban penyakit DBD.
“Sudah kita lelang 1 ton abate, itu masih cukup. tahun lalu kan 3 ton abate stok masih banyak di puskesmas,” paparnya.
Namun menurut dokter gigi ini, untuk menjadi KLB setidaknya ada lima indicator yang terpenuhi diantaranya yakni kasusnya naiknya menjadi 2 kali lipat , dan angka kematian lebih dari 1 persen dari penderita, serta angka bebas jentiknya rendah.
Seperti tahun lalu, KLB DBD ditetapkan saat korban mencapai 8 jiwa dengan 1.503 kasus penderita DBD.
Pemkot Balikpapan sudah meminta masing masing kecamatan melakukan aksi bersih bersih di masing masing lingkungannya. Gerakan ini melibatkan masyarakat, karena penyebaran DBD sangat bergantung pada cuaca dan kebersihan lingkungan.