Seorang pria rambut cepak kedapatan menembak paha Poniman usia 35 tahun seorang petani buah naga di Samboja Kutai Kartanegara Kalimantan Timur, Jumat (5/2) pukul 17.00 Wita. Aksi koboi pria tanpa identitas bermula saling salip mobil pelaku dengan korban di sepanjang jalan Soekarno Hatta antara Samarinda – Balikpapan.
“Kami hanya saling salip mobil saja,” kata Hermanuel, rekan yang ikut dalam mobil bersama korban, Sabtu (6/2).
Hermanuel tidak menyangka aksi salip saling ini berbuah petaka bagi Poniman yang kala itu memang mengendalikan mobil pick up nya usai berjualan buah naga dari Banjarmasin. Dia mengaku korban sedang terburu buru pulang ke Samboja usai berjualan buah naga.
“Kami memang sedang terburu buru, ternyata pengemudi yang kami salip tersinggung,” tuturnya.
Poniman akhirnya menepikan laju mobilnya saat memasuki Jalan Soekarno – Hatta Kilometer 44 Samboja. Pelaku yang mengendarai mobil jenis sport utility vehicle (SUV) warna hitam ternyata ikut menepikan kendaraannya di belakang mobil korban.
“Pengendaranya seorang ibu ibu marah pada kami. Dia menyebut kami beraninya hanya pada perempuan saja. Dalam mobil ada dua perempuan, satu laki laki dan satu anak anak. Kami bahkan sudah minta maaf,” ungkap Herman.
Pertengkaran dua orang ini ternyata membuat pria dalam mobil SUV naik pitam. Pria berbadan tegap serta berambut cepak ini langsung turun seraya mencabut pistol yang tersemat di pinggangnya.
“Saya dengar tembakan dua tiga kali. Tahu tahu teman saya sudah tertembak,” papar Hermanuel.
Pria rambut cepak ini bahkan tidak panik kala menyadari paha kiri korban sudah berlubang dan bermandikan darah. Dia merampas kunci mobil serta surat tanda nomor kendaraan (STNK) serta meminta istrinya melaporkan ke Polsek Samboja.
“Pria ini meminta kami tidak pergi kemana mana. Istrinya melapor ke Polsek Samboja,” ungkap Hermanuel.
Marcel yang ikut mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) penembakan – sempat melihat pelaku menjaga korban seraya masih menenteng pistolnya. Dia yang merupakan ayah Hermanuel mencoba mendinginkan suasana dengan mempertanyakan kejadian sebenarnya pada pelaku.
“Dia tidak menjawab pertanyaan saya. Saat istrinya datang usai membuat laporan, dia langsung bergegas pergi tanpa menghiraukan pertanyaan saya,” paparnya.
Akhirnya keluarga korban sendiri yang membawa korban guna mendapatkan perawatan rumah sakit Samboja. Itupun bisa dilakukan saat Polsek Samboja mengembalikan kunci berikut surat kendaraan milik korban.
“Korban dibawa ke rumah sakit Samboja dan di operasi untuk mengeluarkan peluru pukul 21.00 Wita,” ungkap Marcel.
Istri korban, Vera mengatakan sudah ada perdamaian antara keluarganya dengan pelaku penembakan ini. Perwakilan Polda Kaltim, Satuan Brigadir Mobil dan Polsek Samboja menjamin seluruh biaya pengobatan korban penembakan ini.
“Sudah ada perdamaian antara kami dan pihak mereka. Perwakilan polisi sudah datang ke rumah kami guna menyampaikan perdamaian,” ujarnya.
1 Comment
[…] sudah mengakomodir sebagian klaim masyarakat lewat penerbitan enclave 7.018 hektare kawasan TNK. Kementerian Kehutanan hanya melepaskan sebagian kecil tuntutan warga meliputi sepanjang jalan raya TNK, Dusun Sangkima […]