Peta persaingan politik pemilihan gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Timur kian menghangat. Calon wakil gubernur Kaltim diusung koalisi Partai Golkar dan Nasional Demokrat, Nusyirwan Ismail meninggal dunia, siang ini.
“Meninggal dunia sekitar pukul 12.00 Wita akibat serangan jantung,” kata Andi Sofyan Hasdam, pasangan almarhum saat dihubungi di rumah duka, Selasa (27/2).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltim menetapkan pasangan Andi Sofyan Hasdam – Nusyirwan Ismail sebagai peserta pemilihan gubernur Kaltim. Keduanya diusung oleh partai politik dengan suara dominan menduduki kursi di DPRD Kaltim.
Sofyan Hasdam mengatakan, meninggalnya rekan politiknya ini menjadi pukulan telak bagi para pendukung Golkar dan Nasdem di Kaltim. Apalagi pertengahan tahun ini, segera dilaksanakan pemungutan suara menentukan kepala daerah terpilih di Kaltim.
Sehubungan itu, Sofyan Hasdam menyerahkan sepenuhnya pemilihan penggantinya ini pada DPD Nasdem Kaltim. Dia percaya, partai ini mampu memilih tokoh pengganti yang memiliki kecocokan kepribadian seperti halnya almarhum Nusyirwan Ismail.
“Sesuai ketentuan peraturan KPU batas waktunya adalah sepekan setelah kandidat bersangkutan berhalangan tetap mengikuti proses pemilu. Sebaiknya segera Nasdem menentukan satu nama yang tepat,” ujarnya.
Meski demikian, Sofyan Hasdam sebenarnya sudah melirik kandidat pengganti yakni Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendy. Menurutnya, Rizal Effendy memiliki kualitas dan elektabilitas sepadan menggantikan tempat Nusyirwan Ismail.
“Namun kembali lagi, saya tidak etis untuk menghubungi beliau. Silakan Nasdem mengikuti yang terbaik dan saya akan ikut keputusan itu,” paparnya.
Andi Sofyan menyebutkan, Rizal Effendy berhasil memimpin kota Balikpapan sehingga terpilih kedua kalinya. Rizal Effendy sempat digadang gadang mendampingi Syaharie Jaang sebelum namanya digusur anak Gubernur Kaltim, Awang Ferdian Hidayat.
“Beliau berhasil memimpin kota Balikpapan selama dua periode. Saya kira ini lebih dari cukup menunjukan kualitas beliau,” ujarnya.
Apalagi dalam hal ini, adanya Rizal Effendy dipastikan mendongkrak peroleh suara Andi Sofyan pada pilgub nanti. Empat pasangan kandidat saat ini bukanlah warga asli Balikpapan.
Ketua KPU Kaltim, Muhammad Taufik menyampaikan rasa prihatinnya atas meninggalnya salah seorang calon wakil gubernur ini. KPU Kaltim sudah menetapkan empat pasangan peserta pilgub yakni Rusmadi Wongso – Safaruddin (PDIP dan Hanura), Andi Sofyan Hasdam – Nusyirwan Ismail (Golkar dan Nasdem), Syaharie Jaang – Awang Ferdian Hidayat (Demokrat, PPP dan PKB) dan Isran Noo – Hadi Mulyadi (Gerindra dan PKS).
Sesuai Peraturan KPU, Muhammad Taufik menyebutkan Andi Sofyan Hasdam diperkenankan mencari kandidat menggantikan posisi ditinggalkan almarhum. Aturan ini memberi batasan waktu sepekan agar mendaftarkan ulang nama calon wakil gubernur diusung.
Sementara ini, Rizal Effendy enggan mengomentari soal peluangnya untuk kembali meramaikan peta politik pilgub Kaltim. Menurutnya, saat ini bukan waktu yang tepat berbicara politik di suasana berkabung keluarga Nusyirwan Ismail.
“Tidak etis untuk berbicara hal itu, masih suasana berkabung,” ujarnya seraya menambahkan sudah dihubungi Andi Sofyan dan Nasdem Kaltim perihal itu.
Selain itu, Rizal mengaku harus mengkomunikasikan rencana pencalonannya ini pada keluarga maupun pendukungnya di Balikpapan. Meski demikian, ia memastikan diskusi politik dengan Nasdem bisa berlangsung lancar tanpa hambatan.
“Kebetulan juga, saya ini juga dari Nasdem sehingga diskusinya bisa lebih lancar,” paparnya.
Rizal memastikan, dalam waktu dekat ini akan mengumumkan keputusannya dalam pilgub Kaltim nanti. Sesuai batasannya, KPU Kaltim hanya memberikan batasan waktu sepekan pendaftaran ulang calon pengganti Nusyirwan Ismail.
“Segera akan saya putuskan hal ini, sebelum batas waktu KPU Kaltim,” tuturnya.