Awang mengatakan kunci utama adalah perlunya dukungan dari segenap masyarakat di Kalimantan Timur. Partai politik musti mengakomodir calon gubernur yang memperoleh kepercayaan masyarakat serta visi misi hendak diraih.
Demikian pula, Ketua DPRD Kalimantan Timur, Mukmin Faisyal yang sudah menyatakan kesiapannya maju berkompempetisi dalam pilgub mendatang. Sebagai Ketua Golkar Kalimantan Timur, Mukmin juga mendapatkan dukungan dari 14 pengurus DPD Kota/Kabupaten.
“Tentu sebagai kader saya siap mengamankan amanah yang dibebankan dan tidak ada kata mundur dalam mengemban amanat dan tugas-tugas partai,” katanya.
Dukungan tersebut kata Mukmin, harus di sosialisasikan ke masyarakat Kaltim, hingga bisa sama dengan kehendak masyarakat. Sebagai kader yang loyal, Mukmin juga akan taat azaz dan mentaati juklak soal mekanisme survey yang harus terlabih dahulu dijalankan.
Wakil Ketua Golkar Kalimantan Timur, Hatta Zainal mengatakan sudah jadi budaya partainya memberikan dukungan pada kader terbaiknya. Ketua parpol merupakan figure kader utama dalam susunan kepengurusan di Golkar.
“Kami pastinya mendukung kader terbaik partai,” paparnya.
Namun demikian, Hatta memastikan calon dari Golkar musti juga membuktikan popularitasnya dibandingkan calon calon lain. Dia mensyaratkan dukungan harus memenuhi minimal 25 persen survey elektabilitas saat pilgub mendatang.
“Saat ini survey elektabilitas kami hanya 18 persen sehingga musti didongkrak jadi 25 persen. Itu tugas ketua partai,” tegasnya.
Selain Awang Faroek Ishak dan Mukmin Faisyal terdapat pula pimpinan tokoh partai lain yang turut berminat memimpin Kalimantan Timur. Tokoh tersebut yaitu Ketua Demokrat Kalimantan Timur sekaligus Bupati Kutai Timur, Isran Noor yang beberapa kali menyatakan kesediaanya dicalonkan.
“Kalau memperoleh dukungan, saya akan maju,” ujarnya.