Personil Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Balikpapan Kalimantan Timur, Suyatno usia 50 tahun akhirnya menghembuskan nafasnya terakhirnya, Kamis (6/3) pukul 11.00 Wita. Petugas pemadam kebakaran ini koma selama hampir dua pekan setelah terjatuh saat melaksanakan tugas pemadaman bencana kebakaran di Balikpapan.
“Dia jatuh dari ketinggian 3 meter dari tangga mobil pemadam kebakaran kami,” kata saksi mata, Damarwulan ditemui di rumah duka korban, Jumat (7/3).
Damarwulan mengatakan timnya sedang melakukan pemadaman bencana kebakaran di kawasan Kampung Baru Balikpapan Barat. Bencana kebakaran terjadi bertepatan dengan hari jadi kota Balikpapan yang menghanguskan ratusan rumah warga Kampung Baru, Senin (23/2) silam.
Warga saat itu panik sehingga malah mengganggu aktifitas pada petugas kala melakukan pemadaman api. Sedikitnya lima warga ikut naik ke atas mobil pemadam serta berebutan dalam mengarahkan water canon mobil pemadam kebakaran.
“Sehingga rekan kami tersemprot wajahnya dan langsung jatuh dari ketinggian. Dia terhempas di atas aspal yang membuat alat pengamannya rusak. Langsung pingsan saat itu,” ujarnya.
Rekan rekan korban langsung mengevakuasi tubuh Suyatno untuk mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Diagnosis dokter menyimpulkan korban mengalami koma akibat pendarahan otak serta patah tulang leher.
“Waktu itu juga kesulitan untuk mendapatkan perawatan dari ambulance setempat. Warga sangat mengganggu proses evakuasi,” sesalnya.
Kepala Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Balikpapan, Andi Aziz menyatakan akan meninjau ulang proses penanggulangan kebakaran personil di lapangan. Dia nantinya akan bersepakat dengan petugas kepolisian dan ambulance dalam membekap pelaksanaan pengamanan kebakaran Balikpapan.
“Agar mereka dapat membantu menertibkan warga yang berada di lokasi kejadian,” tuturnya.
Pemkot Balikpapan nantinya juga memberikan penghargaan pada keluarga korban berupa kenaikan pangkat pada Suyatno hingga dana tali asih. Dia tidak membeberkan dana tali asih yang nantinya diberikan pada keluarga ditinggalkan.
Suyatno meninggalkan istri Sundari serta dua anak bernama Gita dan Tyas. Keluarga korban terlihat sudah pasrah mengingat kondisinya yang terus tidak sadarkan diri sejak dua pekan terakhir.