Suhu dingin ruang Handil Balikpapan Base Office tidak mampu membekukan pertemuan antara karyawan Total E&P Indonesie (TEPI) dan pimpinan Pertamina. Suasana begitu cair, ada tawa, canda dan keharuan disana.
“Kalau boleh, saya pengen brebes mili (menangis) dalam suasana seperti ini,” kata Presiden Direktur PT Pertamina Hulu Indonesia, Bambang Manumayoso dalam sambutan seremoni penyerahan perjanjian kerja perwakilan karyawan TEPI, Selasa (17/10).
Bambang berdiri dihadapan sebanyak 20 pegawai di ruang Handil Kantor Total E&P Indonesie Balikpapan Kalimantan Timur. Dalam suasana menyenangkan ini, ia mengaku trenyuh di penghujung kontrak perusahaan migas asal Perancis mengelola Blok Mahakam.
Bambang pantas terharu, mengingat mayoritas karyawan TEPI akhirnya bersedia membubuhkan tanda tangan bergabung bersama Pertamina. Proses negosiasi kontrak kerja juga berlangsung tenang dimana Pertamina memenuhi semua tuntutan mantan pegawai TEPI.
“Bangsa ini memanggil anak anak bangsa untuk ikut memajukan perekonomian Indonesia,” tuturnya dalam pertemuan yang dihadiri Executive Vice President Operations And District Manager For Easts Kalimantan, Philippe Groveix.
Dalam kesempatan itu, Bambang kembali menegaskan komitmen Pertamina dalam mensejahterakan seluruh karyawan, seperti halnya kala masih berbaju TEPI. Menurutnya, mereka ini sudah menjadi keluarga besar Pertamina dimana peluang karir terbuka lebar di 132 anak perusahaan miliknya.
“Semuanya punya kesempatan yang sama, bahkan bisa menjadi pimpinan di Pertamina pula,” jelasnya.
Namun demikian, para karyawan juga diminta terus meningkatkan etos kerjanya dalam pengelolaan eksploitasi migas Blok Mahakam. Saat ini, Blok Mahakam berproduksi sebesar 1,64 BCFD gas dan 64 ribu BOD likuid (minyak dan kondesat).
“Harga migas saat ini belum stabil, doakan saja harganya naik sehingga kami bisa memberikan tambahan bonus bonus bagi seluruh karyawan,” ujar Bambang.
Pertamina sendiri sedang berusaha menjadi perusahaan migas kelas dunia saat ini. Adanya mantan karyawan TEPI, diakui Bambang menjadi nilai positif bagi Pertamina dalam terus meningkatkan kemampuannya.
Bambang mengakui, TEPI merupakan salah satu perusahaan migas yang diakui kehandalannya di mata dunia internasional. Pertamina berusaha mengejar etos kerja TEPI dalam pengelolaan migas secara profesional, inovasi dan berintegritas.
“Kami mohon dukungan menjadi salah satu perusahaan migas kelas dunia seperti halnya Total,” ungkapnya seraya mengucapkan terima kasih atas kerja keras TEPI selama puluhan tahun menjadi operator Blok Mahakam.
“Terima kasih atas karya Total menjadi operator Blok Mahakam,” imbuhnya.
Ketua Umum Serikat Pekerja Nasional TEPI, Budi Satria menghargai proses transisi pegawai TEPI bertransformasi menjadi Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yang berlangsung lancar. Sebanyak 1.919 pegawai sudah membubuhkan tanda tangan dengan 24 diantaranya menolak bergabung.
“Alasannya mendekati masa pensiun dan ingin berwiraswasta sendiri,” ungkapnya.
Budi mengatakan, proses negosiasi kontrak pegawai sudah berlangsung sejak 8 Juni 2015 dimana pengurus Serikat Pekerja menemui langsung Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto. Kala itu, ia meminta jaminan kesejahteraan seluruh karyawan termasuk kesetaraan jenjang karir dalam tubuh Pertamina.
“Kami meminta kesejahteraan minimal sama dengan saat masih jadi pegawai TEPI. Kalau ditingkatkan malah lebih baik,” tegasnya.
Saat itu, Budi menyebutkan, Pertamina menjamin kesejahteraan seluruh pegawai permanen dan kontrak saat bergabung menjadi Pertamina Hulu Mahakam. Mereka bahkan memastikan kesejahteraanya ditingkatkan menjadi lebih baik dibandingkan kala masih dibawah manajemen TEPI.
Sehubungan itu, Budi memastikan seluruh karyawan bersemangat menyambut proses peralihan dibawah bendera manajemen Pertamina. Menurutnya, saat ini merupakan kesempatan anak anak bangsa menunjukan prestasinya mengelola blok migas skala internasional seperti Blok Mahakam.
“Ini menjadi tantangan baru bagi kami untuk menunjukan kemampuannya mengelola Blok Mahakam. Sebelumnya pengelolaanya selalu dikendalikan dari Perancis dan saat ini di dalam negeri saja,” ujarnya.
TEPI masih dalam proses penyelesaian pembayaran hak hak karyawan diantaranya penghargaan atas pengabdian dan tunggakan cuti bagi 2 ribu karyawannya. Budi menyatakan, besaran penghargaan pengabdian disesuaikan masa kerja berikut jenjang kepangkatan pegawai bersangkutan.
“Prosesnya sedang berjalan dalam penyelesaian hak hak karyawan ini. Nanti kami tinggal ganti baju saja menjadi karyawan Pertamina Hulu Mahakam,” ujarnya.
Blok Mahakam berada di Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur habis masa kontrak pengelolannya di penghujung 2017 nanti. Selama 50 tahun terakhir, TEPI menjadi operator Blok Mahakam merupakan join venture antara Total dan Inpex Ltd.
Saat ini, Blok Mahakam berproduksi sebesar 1,64 BCFD gas dan 64 ribu BOD likuid. Pencapaian ini menjadi target dibebankan Blok Mahakam oleh pihak SKK Migas.
Selama tahun 2017 ini, TEPI memproyeksikan produksi Blok Mahakam di kisaran 1,43 BCFD gas dan 53 ribu BOD likuid.