NewsBalikpapan –
Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur mengancam menutup tempat hiburan malam (THM) Pub and Karaoke, Delta di bilangan pusat perbelanjaan Balcony. Lokasi hiburan ini disebut sebut kerap dipergunakan sebagai ajang pesta narkoba warga Kaltim.
“Ini sudah yang kesekian kalinya, bukan kali pertama,” kata Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendy, Selasa (19/8).
Rizal memang belum memastikan sudah berapa kali polisi sukses menangkap tangan praktek penyalahgunaan narkoba di Delta Pub. Namun dia memastikan ada sejumlah laporan pengkonsumsi maupun pengedar narkoba di lokasi THM ini.
Sehubungan itu, Rizal sudah memanggil asisten bidang ekonomi dan Dinas Pariwisata Balikpapan guna membahas sanksi administrasi yang tepat dikenakan pada manajemen Delta Pub. Pemberian sanksi teguran keras hingga pencabutan izin bisa dimungkinkan menjerat usaha THM yang menyajikan musik berjoget ini.
“Bisa dicabut izinnya, tapi minimal teguran keras diberikan pada mereka. Kalau masih mengulangi akan dicabut izinnya,” paparnya.
Kepolisian Resor Kota Balikpapan membekuk 11 orang warga Paser yang kedapatan mengkonsumsi pil ekstasi di Delta Pub pada pekan lalu. Tiga orang langsung ditetapkan sebagai tersangka, sedangkan sisanya direkomendasikan menjalani rehabilitasi ketergantungan obat di Badan Narkotika Nasional Kota (BNN) Balikpapan.
“Mereka diserahkan pada BNN Balikpapan untuk direhabilitasi,” kata Kepala Polres Balikpapan, Ajun Komisaris Besar Andi Aziz.
Mereka yang direkomendasikan menjalani rehabilitasi BNN Balikpapan merupakan tokoh penting di Kabupaten Paser. Diantaranya Asriati, Zulkifli, Ahya Agus, M Ziqi Miladika, Juhaeni, Saleh, M Yandi dan Zainuddin.
Asriati sendiri adalah putri Bupati Paser, Ridwan Suwidi sedangkan Zulkifli adalah anak Ketua DPRD Paser. Sisanya adalah para panitia lelang, kontraktor dan konsultan di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Paser.
Polisi membekuk mereka saat berpesta pora narkoba di di Delta Karaoke & CD’s Club Balikpapan (10/8).
Polres Balikpapan selama sepekan tidak menggubris setiap pertanyaan media massa yang menyoal penangkapan pesta narkoba melibatkan anak pejabat ini.
Kapolres Balikpapan, Andi Aziz bahkan selama itu terus main kucing kucingan dengan hampir seluruh pewarta di Kaltim. Polisi satu ini terus menghindar dari pertanyaan wartawan.
Sumber jurnalis di Kabupaten Paser menyebutkan Asriati alias Dadah ini merupakan anak kedua Bupati Ridwan Suwidi. Dia disebut sebut menjadi makelar proyek proyek besar mempergunakan anggaran Kabupaten Paser. Seluruh pejabat Kabupaten Paser tidak ada yang berani membantah keinginan keluarga Ridwan Suwidi ini.