Warga Mengais Sisa Batu Berharga Kebun Sayur

Berburu rejeki batu berhargaNewsBalikpapan –

Puluhan warga Balikpapan Kalimantan Timur mengais rejeki batu berharga sisa sisa kebakaran Pasar Kebun Sayur, Kamis (8/1/2015).  Warga bersama sama mengais sisa reruntuhan pasar yang dulunya menjadi pusat perbelanjaan souvenir asli Kalimantan.

Warga berbagai kalangan dan usia ini mempergunakan berbagai alat sekedarnya seperti kayu maupun batu guna membongkar puing puing reruntuhan masih tersisa. Mereka berharap menemukan berbagai batu berharga lazim diperdagangkan di Pasar Kebun Sayur.

Pasar Kebun Sayur sudah menjadi ikon wisata belanja souvenir di Kota Balikpapan. Pasar yang sudah berdiri sejak tahun 1950 menawarkan batu batu berharga seperti akik, kecubung, safir, intan berbagai warna berkisar puluhan ribu hingga ratusan juta rupiah.

Warga Kampung Baru, Darwis (27 tahun) merupakan salah satu diantara pengais rejeki di reruntuhan Pasar Kebun Sayur. Dua hari mengais reruntuhan, dia mengaku menemukan setidaknya lima batu berharga sejenis kecubung yang harganya ditaksir Rp 100 ribu.

“Tapi temuan saya seluruhnya sudah retak sehingga harganya menjadi Rp 50 ribu saja,” paparnya.

Darwin mengatakan warga beramai ramai mengais rejeki di reruntuhan Pasar Kebun Sayur sejak padamnya kobaran api dua hari terakhir. Beberapa diantaranya membawa pulang batu berharga termasuk cincin perak yang selamat dari kebakaran.

“Pemilik kios tidak mempermasalahkan barang sisa kebakaran diambil. Mereka hanya menonton saja,” tuturnya.

Sebanyak 134 kios Pasar Kebun Sayur Balikpapan Kalimantan Timur ludes terbakar si jago merah, Selasa (6/1/2015) pukul 05.30 Wita. Pasar Kebun Sayur sudah terkenal sebagai ikon wisata Balikpapan yang memperjual belikan souvenir khas Kalimantan.

Kebakaran ini telah menjadikan arang sebanyak 6 blok area kios Pasar Kebun Sayur yang berada di wilayah Balikpapan Barat. Kios yang terbakar memperdagangkan souvenir, batu batu berharga, baju dan salon dengan nilai total kerugian ditaksir mencapai puluhan miliar rupiah.

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *