Jakarta Electric PLN Buka PLN Mobile Proliga 2024 dengan Kemenangan
28 April 2024
PLN dan Huawei Kolaborasi Bangun Joint Innovation Center
1 May 2024

Program Electrifying Agriculture PLN Tingkatkan Produksi Pertanian di Ponorogo

Tampilan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) bertegangan 20 kilovolt (kV) yang membentang di areal persawahan Desa Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur. Foto PLN

Tampilan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) bertegangan 20 kilovolt (kV) yang membentang di areal persawahan Desa Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur. Foto PLN

NewsBalikpapan – Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero) terus memberikan dampak positif bagi sektor pertanian di Indonesia. Salah satu contohnya adalah di Kelompok Tani Mekar Sari, Desa Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur, yang berhasil mencapai penghematan biaya operasional hingga 3 kali lipat.

Ketua Kelompok Tani Mekar Sari, Gatot (59), menyatakan bahwa kehadiran listrik di lahan pertanian mereka telah secara signifikan mengurangi biaya operasional.

“Dengan penggunaan pompa listrik, kami, para petani, berhasil mengurangi biaya operasional hingga sepertiga dibandingkan dengan penggunaan pompa diesel. Biaya operasional dengan pompa diesel mencapai Rp 1.500.000,-, sedangkan dengan pompa listrik hanya sekitar Rp 500.000,-. Hal ini tentu berdampak positif pada produktivitas pertanian,” ungkapnya saat Panen Raya Padi 2024 yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Dydik Rudi Prasetya, menyampaikan bahwa kehadiran listrik PLN memungkinkan petani menggunakan sistem pengairan sumur dengan lebih efisien, yang berpotensi meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) Padi lebih dari 300.

“Ponorogo kini telah mencapai indeks IP 200, IP 300, dan IP 400 berkat adanya listrik yang memungkinkan penggunaan sistem pengairan yang efisien. Ini adalah hasil dari kolaborasi semua pihak,” jelas Dydik.

Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa melalui program EA, PLN bertujuan untuk mendukung pelaku usaha di sektor pertanian dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Program ini juga memperkenalkan kegiatan usaha yang lebih ramah lingkungan.

“Dengan program ini, kami berusaha menciptakan nilai bersama bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Kami percaya bahwa penggunaan teknologi pertanian yang berbasis listrik akan membawa pelaku usaha ke arah yang lebih modern, meningkatkan produktivitas mereka secara signifikan, dan lebih ramah lingkungan daripada menggunakan energi fosil,” tambah Darmawan.

Hingga tanggal 20 April 2024, terdapat 13.967 pelanggan di Kabupaten Ponorogo yang terlibat dalam program EA, dengan total daya mencapai 53.020.650 VA. Peningkatan jumlah pelanggan EA menunjukkan tren positif dalam peralihan dari penggunaan pompa air berbahan bakar diesel ke pompa air listrik yang lebih efisien.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur, Agus Kuswardoyo, menambahkan bahwa elektrifikasi di sektor pertanian merupakan salah satu program ekstensifikasi PLN.

“PLN siap untuk memenuhi kebutuhan listrik dari berbagai sektor, termasuk pertanian, perikanan, dan industri. Sektor pertanian di Jawa Timur saat ini memiliki 150.801 pelanggan dengan total daya yang tersambung mencapai 1.202 MVA,” tambah Agus.

Agus menegaskan bahwa jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan potensi elektrifikasi yang tidak hanya menyasar subsektor tanaman pangan, tetapi juga peternakan dan perkebunan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *