Polisi Tunggu Kajian Teknis Kementerian PU

Wisnu mengatakan kasus runtuhnya jembatan Tenggarong tersebut jadi tantang tersendiri bagi institusi kepolisian. Polisi, katanya harus mampu mengungkap secara gamblang siapa bertanggung jawab runtuhnya jembatan yang memakan 18 korban jiwa.

Penyidikan kasus runtuhnya jembatan Tenggarong masih diserahkan penanganannya pada Polres Kutai Kartanegara. Namun demikian, menurutnya Polda Kalimantan Timur dan Markas Besar Polri membekap penuh pengungkapan kasusnya.

“Bahkan Wakabareskrim sudah turun langsung dan berada di Tenggarong,” tuturnya.

Kementerian Pekerjaan Umum sedang memastikan penyebab sebenarnya runtuhnya jembatan Tenggarong. Kementerian terus berkoordinasi dengan Provinsi Kalimantan Timur dalam pemeriksaan proses pengerjaanya.

Hingga kini, telah ditemukan sebanyak 18 jenasah dalam proses pencarian korban bencana runtuhnya jembatan emas di Tenggarong. Para korban ditemukan di sekitar lokasi reruntuhan jembatan serta hanyut oleh arus Sungai Mahakam.

Prioritas utama saat ini adalah proses pencarian serta identifikasi seluruh korban bencana. Polisi mendapatkan bantuan pencarian korban dari Basarnas, TNI, pemerintah daerah dan masyarakat.

Polisi tidak membatasi jangka waktu pencarian korban hingga batasan dimungkinkan. Proses pencariannya sendiri masih terganjal dua pilar utama jembatan yang dikhawatirkan runtuh sehingga membahayakan para penyelam.

Jembatan Kutai Kartanegara yang menghubungkan 2 wilayah Kecamatan Tenggarong Seberang dan Kecamatan Tenggarong, ambruk pada Sabtu (26/11/2011). Sebanyak 33 orang sudah dilaporkan hilang sehubungan peristiwa bencana ini.

 

 

 

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *