NewsBalikpapan –
Ratusan pedagang kaki lima (PKL) Lapangan Merdeka Kota Balikpapan, Kalimantan Timur melakukan aksi demo ke gedung DPRD Kota Balikpapan, Senin (22/9) siang, memprotes kebijakkan Wali Kota Balikpapan yang membatasi berjualan.
Koordinator PKL Lapangan Merdeka Balikpapan Achmad Yani mengaku keberatan dengan Surat Keputusan Walikota tertanggal 17 Agustus 2014 yang membatasi hari dan jam mereka berjualan. Sebelumnya PKL diperbolehkan berjualan mulai Sabtu hingga Minggu, termasuk tanggal merah maupun ada event di Lapangan Merdeka.
“Sekarang PKL hanya diperbolehkan berjualan khusus hari Minggu dengan jam yang dibatasi yakni mulai jam 06.00 – 10-00 Wiita. Kemudan pada jam 15.00 – 18.00 Wita,” ungkapnya.
Kebijakkan itu dianggap sangat merugikan para PKL, khususnya mereka yang harus menggelar tenda, karena waktu untuk pemasangan tenda saja hingga memakan waktu satu jam. Pembatasan itu membuat PKL rugi serta kehilangan pendapatan hingga 75 persen.
PKL Pemkot Balikpapan mengkaji ulang kebijakan itu, untuk memberikan ruang dan waktu yang lebih untuk mereka mencari makan. Jumlah para PKL di Lapangan Merdeka mencapai 200-an, 60 PKL diantaranya berjualan menggunakan tenda dan seratusan merupakan pedagang asongan.
Lapangan Merdeka merupakan tempat atau pusat masyarakat Balikpapan berolahraga, khususnya saat sabtu hingga Minggu, termasuk tanggal merah.