Masyarakat tiga kota di Kalimantan Timur mengalami pemadaman total selama tujuh jam menyusul gangguan pembangkit Embalut dan Tengkawang di Samarinda. Dua pembangkit ini mengalami kerusakan sistim isolatornya akibat sambaran petir terjadi kemarin malam.
“Cuaca di Kaltim sedang tidak menentu, sambaran petir memuat daya 200 ribu ampere sehingga merusak sistim isolator,” kata General Manager PLN Kaltimra, Riza Novianto Gustam, Jumat (6/4).
Keluarnya dua pembangkit Samarinda, kata Riza membuat beban daya puncak tidak mampu ditangani Sistim Mahakam. Beban puncak daya listrik tiga kota yaitu Balikpapan, Samarinda dan Bontang mencapai 380 MW.
“Pembangkit listrik Senipah akhirnya tidak mampu menanggung beban daya ini sehingga akhirnya daya listrik turun 60 persen. Pembangkit yang lain, PLTU Senoni kapasitas 4 MW juga tidak bisa membantu,” ungkapnya. Pembangkit listrik Cahaya Fajar Kaltim kapasitas daya 30 MW juga akhirnya juga mengalami kendala.
“Ini yang menyebabkan pemadaman pada pagi harinya,” imbuhnya.
PLN Kaltimra mengoptimalkan sistim kelistrikan lokal secara bertahap di masing masing kota Balikpapan, Samarinda dan Bontang. Sistim kelistrikan ini untuk mempercepat proses pemulihan Sistim Mahakam.
“Jika pembangkit listrik sudah sinkron, maka tegangan listrik akan mengalir ke gardu induk dan dialirkan pelanggan,” tukasnya.
Gangguan Sistim Mahakam, lanjut Riza menyebabkan pemadaman total seluruh pelanggan PLN di wilayah Balikpapan, Samarinda dan Bontang. Pemadaman berlangsung selama tujuh jam sejak kemarin malam hingga siang hari ini.
Atas gangguan layanan listrik selama tujuh jam ini, Riza mengaku kehilangan potensi penjualan daya sebesar 1 juta KwH. Potensi daya listrik ini bila dinomimalkan sebesar Rp 1,2 miliar.
“Potensi layanan listrik bisa disebut 1 juta KwH dalam tujuh jam. 1 KwH nilainya sebesar Rp 1.200,” paparnya.
Riza mengatakan, tim teknisi PLN berupaya maksimal dalam memulihkan Sistim Mahakam yang berkapasitas daya 560 MW. Dia menargetkan pelayanan jaringan Sistim Mahakam mampu dipulihkan dalam kurun waktu 10 jam kedepan.
“Kami targetkan jaringan pulih dibawah kurun waktu tersebut dengan memperbaiki pembangkit listrik CFK,” ujarnya.
Riza minta maaf atas segala ketidaknyamanan layanan pelanggan di Balikpapan, Samarinda dan Bontang. Gangguan pembangkit listrik ini adalah faktor non teknis yang sulit dihindarkan.