NewsBalikpapan –
Salah satu perusahaan listrik swasta Amerika Serikat, Honeywell menawarkan solusi dalam menstabilkan suplai listrik bagi masyarakat Balikpapan. Balikpapan menjadi satu kota di Kalimantan Timur yang mengalami krisis listrik sejak bertahun tahun lalu.
“Program yang bisa mengatur kebutuhan listrik untuk suatu kawasan tertentu,” kata Alex J Pollack, Presiden Direktur Indonesia untuk Honeywell International Inc, di Balikpapan, Senin (21/4).
Pollack merupakan salah seorang anggota rombongan Duta Besar Amerika Serikat, Robert Blake yang mengunjungi Balikpapan. Rombongan ini ditemui langsung Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi dan sejumlah stafnya d Balai Kota Jalan Jenderal Sudirman.
Pollack mengatakan pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan PLN dalam pengolaan listrik di kawasan Jakarta. Sistim ini membuat pasokan listrik menjadi efisien sesuai kebutuhan masyarakatnya.
“Suatu tempat mendapat pasokan energi sesuai kebutuhan, sementara tempat lain dimana energi sudah tidak diperlukan lagi bisa dikurangi pasokannya,” paparnya.
Dengan cara itu, sistem ini bisa mengurangi beban puncak kebutuhan listrik sebuah kawasan hingga 10-15 persen. Penggunaan listrik bisa lebih efektif dan efisien.
Penawaran Honeywell tampaknya bersambut di Balikpapan. Kota Minyak memang mengalami krisis energi sebab pasokan yang kurang dari kebutuhan. Pada Sistem Mahakam, dimana Balikpapan tergabung di dalamnya bersama Samarinda dan Tenggarong, diperlukan setrum hingga 370 megawatt (MW). Saat ini daya terpasang hanya mampu mengirim 320 MW sehingga ada defisit sampai 50 MW.
Untuk mengatasi kekurangan daya itu, pada beban puncak antara pukul 17.00-22.00, pelanggan industri seperti hotel dan mal harus keluar dari sistem dan menggunakan pembangkit listrik sendiri. Kebijakan ini sempat dikeluhkan oleh pengusaha-pengusaha hotel dimana pengeluaran mereka menjadi bertambah untuk bahan bakar genset dan biaya perawatannya.
Honeywell sendiri sudah 40 tahun ada di Indonesia. Mitra utamanya antara lain PT Pertamina. Mereka membantu mengefektif dan mengefesienkan operasi kilang sehingga mampu menghasilkan minyak atau bahan bakar yang berkualitas tinggi.
