Namun hal itu justru tidak berlaku bagi ABS. Karena meski pun sudah dua periode menjabat sebagai Ketua DPRD, bukan berarti kini dia memiliki harta yang berlimpah. Hidupnya justru sangat sederhana, tidak seperti pejabat lainnya yang justru menikmati semua kesempatan.
Sehingga ketika ada isu yang menuduh dirinya bermain proyek, dia pun hanya tersenyum. Karena dia sangat alergi dengan permainan “nakal” dan “kotor” itu walaupun mungkin banyak anggota DPR maupun DPRD yang suka bermain proyek. Pasalnya dia tak ingin membahayakan kehidupan dirinya dan keluarganya.
“Tugas saya di dewan hanya menyerap aspirasi masyarakat yang telah memilih saya. Buat saya, haram bagi saya main proyek. Makanya saya enak tidur, enak makan apa saja. Karena saya tidak pernah macam-macam.
Ia mempersilahkan masyarakat mengecek kebenaran tersebut. Karena ia mengaku tetap komitmen dengan jabatannya. Dirinya pun siap mempertanggungjawabkan jabatannya jika memang ditemukan bermain proyek.
“Silahkan cek ke Dinas PU, atau SKPD lain adakah nama saya, main proyek,” terangnya. Silahkan lapor saja, kalau ada yang menemukan saya bermain proyek. Sejak saya jadi anggota dan Ketua DPRD saya komitmen tidak akan main proyek,” terangnya.
Bagi ABS, lebih baik disebut mantan preman, dari pada disebut mantan ustaz. Kalau preman menjadi orang baik mungkin biasa-biasa saja. Tapi kalau ada ustaz yang bergaya preman, menurutnya, itu justru yang berbahaya dan luar biasa.
Ia menambahkan, fungsi dan tugas dewan yakni membuat peraturan yang diwujudkan dalam membentuk peraturan daerah bersama kepala daerah. Kemudian menyusun dan menetapkan APBD bersama pemerintah daerah. Lalu melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, peraturan daerah, keputusan kepala daerah dan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.