Tinggalkan Persiba, Butler Diultimatim 1×24 Jam

Namun keputusan Butler, ditolak managemen Persiba. Bahkan surat pengunduran diri mantan pemain West Ham United itu juga ditolak. Ketua Umum Persiba Syahril HM Taher justru memberi waktu 1×24 jam untuk hadir di Balikpapan. 

Pasalnya, Butler dianggap masih memiliki tanggungjawab kepada Persiba. Apalagi Butler telah dikontrak hingga musim depan. “Kami beri batas waktu 24 jam, karena sampai saat ini masih terikat kontrak bersama Persiba,” Ketua Umum Persiba Syahril HM Taher, Rabu (9/5).

Managemen pun mengaku sangat kecewa dengan keputusan Butler yang  lari dari tanggungjawab. Harusnya kata Syahril, sebagai pelatih yang professional, Butler juga bersikap professional.

“Bukan seperti itu caranya, harus gentle, tapi kok justru tingkahnya tidak professional, kami sungguh kecewa sekali,” terangnya.  

Syahril juga membantah alas an Butler seperti yang dikemukannya melalui akun twiternya terikait, Persiba tidak menyediakan visa kerja, gaji dan bonus terlambat hingga tiga bulan. Termasuk ISL tidak diakui FIFA dan AFC.

“Itu hanya alasan saja yang mengada-ada dan tidak masuk akal. Mungkin saja dia menyimpan dendam sama kita. Padahal sebelumnya dia yang berkali-kali menelpon saya agar bisa melatih Persiba,” imbuhnya.

Apalagi lanjut Syahril, keterlambatan gaji hanya 19 hari bukan berbulan-bulan. Bahkan Peter sudah mendapat sent contrac sekitar Rp 270 juta, gaji Rp 90 juta per bulan selama tiga bulan, apartemen dan mobil. Begitu pun visa sudah disediakan dan berlaku sama.

Seperti diketahui, kepastian Butler meningkalkan Persiba, justru diumumkannya melalui akun twiternya. (@pjfbutts) dari Kuala Lumpur, Malaysia. Ia menyebutkan beberapa hal mengenai Persiba dan ISL.

“This situation in ISL is ridiculous, players not getting salaries on time is not acceptable. Keadaan ISL sungguh memprihatinkan, para pemain (Persiba) tidak digaji tepat waktu itu tidak bisa diterima,” kata Butler 6 Mei lalu.

 “Players are human beings they have families, financial commitments etc stick together and stand up for yourselves, NO PAY NO PLAY – serious. Pemain juga manusia, mereka punya keluarga, punya kewajiban memberi nafkah, dan lain-lain, tetaplah bersama dan terus berjuang (kalian para pemain Persiba). Tak ada pembayaran, tak ada permainan,” tulis Butler.  

 

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *