Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur menyatakan sumber air tanah setempat terancam pencemaran bakteri. Pencemaran berasal dari rembesan septic tank tinja yang lokasinya berdekatan dengan sumur air tanah masyarakat.
“Kami teliti sumur Sepinggan dan positif mengandung bakteri koliform maupun e coli,” kata Kepala Dinas kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Dyah
Muryani, Rabu (11/9).
Dyah mengatakan bakteri ini terbilang berbahaya serta merugikan kesehatan manusia. Keberadaannya menyebabkan penyebaran penyakit kolera dan diare.
“Bisa sakit perut, karena memang bisa mewabah, ini cukup berbahaya sebenarnya,” ucapnya.
Dyah makin yakin saat menemukan kontaminasi bakteri ini di sejumlah peralatan rumah tangga. Diduga warga mencuci berbagai alat rumah tangganya dengan air yang sudah terkontaminasi bakteri ini.
Masyarakat Balikpapan memang banyak yang mengeluhkan terjangkit penyakit kolera. DKK Balikpapan mencatat adanya peningkatan penyakit kolera selama beberapa tahun terakhir ini.
Sehubungan itu, Dyah memperingatkan warga Balikpapan untuk memindahkan septic tank yang terlalu berdekatan lokasinya dengan sumur air tanah. Ada aturan jarak minimal pembuatan septic tank dengan sumur tanah warga.
“Selain jangan dibangun berdekatan dengan septic tank, juga harusnya air tanah atau air sumur itu kan diberi kaporite maupun kapur,” tuturnya.
Sebanyak 10 persen warga Balikpapan masih mengkonsumsi sumber air tanah. Mereka belum terlayani pasokan air PDAM Balikpapan yang mengandalkan sumber Waduk Manggar.