Dalam pemaparannya, di Kalimantan, suara Golkar bahkan kalah telak di tiga provinsi masing-masing Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur dari partai pesaingnya.
“Di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat suara di menangkan partai nasionalis, kita kalah cukup jauh. Begitu juga di Kalimantan Selatan suara tertinggi diraih partai berbasis islam,” imbuhnya.
Karena itu lanjutnya, partai Golkar harus kembali merbut suara-suara yang diambil partai pesaing tersebut. “Kita harus kembali suara-suara itu, karenanya akan kita bicarakan nanti malam,” tukasnya.
Sementara itu Ketua Pemenangan Pemilu Kalimantan Ahmadi Noor Supit, menyatakan target partai Golkar pada pemilu 2014 meraih 40 persen suara di wilayah Indonesia Timur.
“Target tersebut sudah termasuk Kalimantan,” ungkap Ahmadi.
Untuk merealisasikan target itu, Ahmadi menyatakan perlu adanya persamaan persepsi dan menggunakan strategi yang terukur mulai dari DPP, DPDTingkat I dan DPD Kota dan kabupaten.
Strategi yang digagas Partai Golkar yakni, setiap pengurus baik di pusat, di wilayah, kota hingga tingkatan kelurahan harus mencetak kader dan simpatisan.
“Kami mendesain strategi sesuai dengan target. Sudah digagas semua pengurus di semua tingkat, hingga kelurahan maupun desa harus mampu mendaftarakan 5 orang kadera,” bebernya.
Dengan strategi tersebut, Ahmadi menambahkan, bahwa DPP Partai Golkar akan mencetak 20 juta pengurus dan 10 juta kader se-Indonesia. “Karena itu kerja keras dibutuhkan seluruh pengurus,” tandasnya.