Balikpapan –
Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Balikpapan Kalimantan Timur mengaku minimnya stok darah untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Total 1.200 kebutuhan kantong darah hanya mampu terpenuhi sebanyak 700 kantong darah.
“Cuma bisa memenuhi 60 persen saja, sisanya 40 persen mereka kami minta cari sendiri,” kata Bagian Administrasi donor PMI Balikpapan, Asmariah, Rabu (30/1).
Asmirandah mengatakan pihaknya melayani permintaan kantong darah dua kota yaitu Balikpapan dan Penajam Paser Utara. Donor darah masyarakat per bulannya hanya terkumpul 700 kantong darah.
“Kita melayani permintaan juga banyak, bukan hanya dari Balikpapan, tapi juga dari luar, tapi yah itu kemampuan kami hanya 60 persen, dari permintaan rumah sakit atau masyarakat, satu kantong isinya 350 cc, harganya Rp 290 ribu,” imbuhnya.
Kondisi tersebut kata Asmariah, sudah berlangsung bertahun-tahun. Bahkan kata Asmariah, tahun lalu pihaknya hanya bisa melayani 50 persen dari permintaan. Apalagi, jika bulan puasa, stok darah di PMI bahkan saangat terbatas.
“Sekarang naik dari sebelumnya, karena itu memang kita tidak bisa memprediksi yang mendonor, apalagi kaua saat puasa. Karena kondisinya seperti itu, memang tidak bisa kami layani permintaan 100 persen,” ucapnya.
Untuk memenuhi tingginya permintaan masyarakat, PMI Kota Balikpapan akan menjalankan program jemput bola. “Iya kami akan melakukan misalnya di tempat-tempat keramaian, seperti di mall, atau tempat-tempat yang ramai dikunjungi masyarakat,” katanya.
Program itu akan segera dilakukan, karena PMI Kota Balikpapan mendapatkan bantuan 1 unit bus dari PMI Pusat. Bus tersebut, dilengkapi sejumlah fasilitas, yang memudahkan masyarakat untuk mendonorkan darahnya ditempat umum.
“Fasilitasnya, tempat tidur, AC, ada tempat penyimpanan darah, yang pasti nyaman, jadi orang bisa langsung donor, tidak lagi ke PMI. Saat ini kami masih mengurus administrasinya, jika sudah lengkap aklan segera kita jalankan,” ujarnya.