DPRD Kota Balikpapan Kaltim mendorong pemda pembangunan rumah pintar di masing masing kelurahan. Saat ini baru ada satu di Kelurahan Sepinggan.
“Mendorong agar di setiap Kelurahan itu ada Rumah Pintar, karena kita kan saat ini baru ada satu atau dua saja,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Wahyu Hartono.
Kata dia, rumah pintar itu menjadi akses bagi anak keluarga miskin (gakin) untuk tetap bisa mendapatkan pendidikkan lebih, selain di sekolah. Selain dilengkapi sarana dan fasilitas, para mahasiswa pun bisa diajak dan menjadi bagian dari rumah pintar khususnya menjadi tenaga pengajar.
Konsep rumah pintar, seperyi menyediakan bimbingan belajar (bimble) bagi mereka yang tidak mampu. Disamping itu, mereka anak-anak gakin itu, tidak harus pergi rumah temannya untuk belajar, cukup ke rumah pintar.
Agustus lalu, baru satu rumah pintar yang dibangun di Kelurahan Sepinggan, dengan bantuan dana CSR dari perusahaan. Kehadiran rumah pintar juga diharapkan memberantas kebodohan, khususnya mereka yang terpaksa putus sekolah.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyebut, rumah pintar merupakan investasi pendidikkan yang baik dan akan terus dikembangkan. Karenanya rumah pintar di Kelurahan sepinggan tersebut menjadi contoh, karena akan membangun rumah-rumah pintar di masing-masing kecamatan.
“Saya pikir ini investasi anak bangsa yang sangat baik. Jadi tiap kecamatan juga akan kita bangun, tentunya kita juga minta peran serta swasta,” urainya.
Disamping itu, keberadaan rumah pintar tersebut, diharapkan mampu mengurangi angka buta aksara dan berefek juga angka kemiskinan di Balikpapan. Data buta aksara di Balikpapan Selatan tercatat 325 orang.