Kapolda Irjen Pol Bambang Widaryatmo, usai pelantikan serah terima Kapolres Kutai Barat (Kubar) dan Kabid TI di Mapolda Kaltim, Senin (5/12), menyatakan, sudah sangat jelas kasus tersebut.
“Nanti kita tentukan tersangkanya sudah kita kumpulkan semua keterangan saksi-saksi Yang jelas untuk faktor kelalaian. Sudah jelas ya pasal 359-360 karena kelalaian menyebabkan orang meninggal dunia atau luka-luka . ini sudah kelihatan sekali,” katanya.
Bambang juga mengatakan kepolisian akan merunut penyelidikan dari proses pembuatan hingga runtuhnya jembatan Tenggarong itu.“Kemudian kita liat set back proses pembuatan jembatan dan sampai pemeliharaan terakhir hingga runtuhnya jembatan itu apakah ada unsur-unsur lain ,” terangnya.
Saat ini sudah ada 30 saksi yang diperiksa mulai dari pekerja dilapangan, kontrak pembangunan, pemeliharaan hingga pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) kutaikertanegara (Kukar). “Untuk unsure kelalaian ditangai Polres Kukar dan faktor lain dluar itu akan ditangani Polda . semua sudah berjalan dan masih dalam proses,” tukasnya.
Ia menambahkan, saat ini proses evakuasi korban dan material yang tercebur sungai terus diupayakan untuk diangkat dari dasar sungai. “ Hari ini kita rencanakan angkat 2-3 obyek tapi memang sangat sulit situasi di lapangan,” katanya.
Bambang mengakui arus sungai yang deras mencapai 2,6 knot dan dalamnya sungai dengan pandangan nol membuat proses penyelaman dan pengangkatan kendaraan dan material runtuhan jembatan terhambat. Akibatnya proses evakuasi belum ditentukan sampai kapan akan dilakukan.
Belum lagi jika dibagian hulu sungai turun hujan sehingga membuat arus sungai sangat kencang dan ketebalan lumpur bertambah. “Kita maunya cepat tapi situasi dilapanganan medanya berat sekali. Bahkan ada kendaran yang tercebur saat ini tertutupi lumpur sedalam 10 meter,” ujarnya.
Tim sar kata Bambang, pada prinsipnya akan menuntaskan proses evakuasi sehingga aktivitas masyarakt di sekitar sungai termasuk kegiatan ekonomi dapat berjalan. “ Kita akan rubuhkan phylon itu. Kan bergeser dua centime dan itu bergerak jadi sangat membahayakan penyelaman,” tandasnya.