Persib Kokoh Puncak Liga 1 Indonesia

NewsBalikpapan –

Persib Bandung kokoh di puncak klansemen Liga 1 Indonesia menundukan tuan rumah Borneo FC skor tipis 0 – 1 di Stadion Batakan Balikpapan, Senin (17/9/2018). Penyerang mungil tim ‘Maung Bandung’ Ghozali Siregar menjadi penentu kemenangan menit ke 81 memanfaatkan kelengahan bek Borneo.

Pekan ke 22, Persib melebarkan lima poin pesaing terdekatnya, Madura United dan Bhayangkara FC yang terjungkal di laga tandangnya.

Saat bersamaan, Arema Malang menekuk Madura dua gol tanpa balas sedangkan Persela Lamongan mengakhiri rentetan tren positif Bhayangkara skor 2 – 0.

Poin sempurna ini membuat Persib kian percaya diri menatap laga klasik menjamu  Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Duel ini menasbihkan siapa sesungguhnya jawara klub sepak bola tanah air.

Soal laga akbar nanti, Persib pun pantas waspada mengingat energi pemainnya sudah banyak terkuras pasca menumbangkan Borneo di kandangnya. Meskipun memenangi pertandingan, Borneo terlihat mampu mengimbangi permainan Persib yang mengandalkan umpan lambung terarah penyerang raksasa, Ezechiel Ndouassel.

Babak pertama, masing masing tim memperagakan permainan lambat menunggu serangan lawan. Terlihat jelas keduanya enggan kecolongan serangan balik masing masing lawannya yang memiliki deretan striker tangguh.

Memang dalam banyak kesempatan, Borneo kerepotan menjaga Ezechiel Ndouassel yang memiliki kecepatan dan keunggulan fisik. Pemain kebangsaan Chad ini berulang kali lepas dari pengawalan barisan pertahanan Borneo.

 

Hanya saja ketangguhan kiper Borneo, Nadeo Argawinata untuk sementara masih mampu meredam sejumlah tendangan terukur Ezechiel Ndouassel. Hingga masuk turun minum kedudukan belum berubah skor kaca mata, 0 – 0.

Babak kedua, Borneo berusaha mengambil alih jalannya pertandingan. Namun kembali lagi, aliran bolanya gampang dibaca barisan pertahanan Persib.

Sebaliknya, bola liar yang berhasil direbut langsung diumpan lambungkan pada trio striker Persib, Ezechiel Ndouassel, Jonathan Bauman dan Ghozali Siregar. Terutama Jonathan Bauman yang merepotkan berkat beberapa umpan terukurnya.

Puncaknya saat pemain kebangsaan Argentina ini secara sempurna menerima umpan lambung sektor tengah Persib. Bauman mengecoh para bek Borneo serta menyodorkan umpan matang yang langsung dicocor Ghozali Siregar ke pojok kanan gawang Borneo.

Hasil pertandingan ini tidak berubah hingga wasit meniup peluip panjang tanda berakhirnya permainan. Kekalahan ini membuat Borneo melorot ke peringkat 10 klansemen digeser Persela dan Persipura Jayapura yang sukses memenangi pertandingan.

Asisten Pelatih Persib, Fernando Soler girang bukan kepalang menyaksikan kesungguhan anak asuhnya menerapkan strategi sudah dipersiapkan.

Ia bahkan menilai Persib semestinya bisa memenangi laga dengan keunggulan lebih dari satu gol.

“Semua pemain sudah siap, kita semestinya bisa menang lebih satu gol,” tuturnya.

Turunnya Jonathan Bauman babak kedua, sambung Soler menjadi strategi jitu membuyarkan konsentrasi pertahanan Borneo. Pemain ini menjadi kunci kreator terciptanya gol tunggal Persib ke gawang Borneo.

Pemain Persib, Kim Jeffrey Kurniawan menambahkan, kemenangan ini menjadi modal kuat timnya jelang laga klasik menghadapi Persija. Performa tim dan pemain Persib, menurutnya, dalam posisi puncak mempermalukan ‘Macan Kemayoran’.

“Pemain sedang dalam kondisi kepercayaan diri tinggi. Kami siap menjamu Persijja dihadapan publik Bandung,” ujarnya.

Sebaliknya, Pelatih Borneo, Dejan Antonic terlihat sangat kecewa dengan kekalahannya ini. Artinya, Borneo sudah dua kali berturut turut mengalami kekalahan kandang.

Sepekan sebelumnya, Borneo menelan pil pahit menjamu Persija skor 0 – 1 di Stadion Aji Imbut Tenggarong.

 “Kami meminta maaf pada suporter Samarinda atas kekalahan ini,” sesalnya.

Sesungguhnya, Dejan juga heran performa anak asuhnya yang terkesan naik turun seperti permainan roller coaster. Catatannya, pemain Borneo sudah lima kali mengalami kebobolan gol di menit menit akhir pertandingan.

“Sudah lima kali kebobolan gol di menit diatas 80 menit. Saya tidak habis mengerti hal ini. Seperti anak kecil saja,” ungkapnya.

Padahal Borneo sudah berulang kali menggelar simulasi strategi jelang pertandingan guna mengantisipasi serangan lawan. Dalam berbagai latihan, menurut Dejan, strategi ini mampu dilaksanakan dengan mulus barisan pertahanan Borneo.

Meskipun begitu, Dejan enggan menyalahkan barisan pertahanan Borneo sebagai penyebab terciptanya gol lawannya. Ia memilih mengevaluasi keseluruhan permainan tim jelang pertandingan berat menantang, Madura United.

“Bukan kesalahan satu atau dua orang. Perlu evaluasi keseluruhan untuk mempersiapkan tim jelang pertandingan selanjutnya,” ujarnya.

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *