“Itu sejak tahun 2009 sampai sekarang, pembangunan yang dilakukan swasta dan pemerintah benar-benar lagi banyak sehingga permintaan tinggi sekali ya tapi persedianya tidak ada seperti bangun tol, stadion, perhotelan, perkantoran,” ujar Assisten II Pemkot Balikpapan Sri Soetantinah.
Meski belum dapat menyebut angka pasti antara kebutuhan normal dengan kebutuhan sejak 2009 lalu. Namun kata Tantin, Pemkot Balikpapan telan meminta pabrik semen untuk menambah pasokan, karena kini permintaan sangat tinggi.
“Memang peningkatan diluar normal terutama tahun 2011 lalu tapi angka saya belum tahu ya. Kuatonya memang harusnya lebih sedangkan pasokan dari pabrik tidak nambah tapi sekarang kita sudah surati pabrik agar menambah pasokan berdasarkan data kuato kebutuhan kota Balikpapan,” ujarnya.
Menurut Sutantinah, kebutuhan kuato semen Balikpapan ditentukan berdasarkan kebutuhan pembangunan yang berasal dari pemerintah kota dan swasta. Dari jumlah itu ditentukan besaran kuato 2012 ini sehingga pemasok semen dapat memperhitungkan besaran produksinya untuk kebutuhan suatu daerah seperti Kota Balikpapan.
Saat ini kata Tantin, tengah dijadikan lokasi packing plant semen Gresik dan Tonasa yang rencananya akan berdiri di Kawasan Industri Kariangau (KIK) Balikpapan Utara. “ Kalau untuk Gresik, IMB sudah turun. Tinggal pembangunannya. Sedangkan Tonasa masih cari-cari lokasi tanahnya di KIK,” ungkapnya.
Balikpapan kata Tantin, berharap ada pendirian pabrik semen bukan hanya packing plant sehingga kebutuhan semen di Balikpapan dan Kaltim dapat lebih mudah terpenuhi. “ Tapi memang harus tersedia material semennya. Nah ini perlu dikaji dulu apakah disini tersedia material semennya,” tambahnya.
Berdasarkan data dari Provinsi, Kebutuhan semen di Kaltim 2012 ini mencapai 1,9 juta ton. Untuk kota Samarinda sebanyak700 ribu ton, kota Balikpapan 400 ribu ton dan sisanya kota lainya. Kebutuhan ini selain untuk infrasturkt jalan, juga digunakan untuk pembangunan lain seperti tol, bandara, stadion, jembatan pulau baling dan kegiatan proyek lainya.