Grup Hotel Tjokro meresmikan salah satu cabangnya di Balikpapan Kalimantan Timur berkapasitas 148 kamar. Grand Tjokro Balikpapan menjadi hotel ke tujuh yang dimiliki grup perhotelan yang memiliki cabang di Yogjakarta, Jakarta, Pekanbaru, Klaten dan Bandung.
“Hotel ini menjadi investasi pertama kami di Pulau Kalimantan,” kata Direktur Operasi Grand Tjokro Indonesia, Asteria T Hesty di Balikpapan, Selasa (12/1).
Grand Hotel Tjokro Balikpapan, kata Asteria berdiri di kawasan Bandar Udara Sepinggan. Menurutnya lokasi tersebut menjadi kawasan paling strategis strategis di Kota Balikpapan.
“Soalnya Bandara Sepinggan Balikpapan selalu ramai penumpang setiap harinya, baik penerbangan domestic maupun internasional,” paparnya.
Apalagi di kawasan Bandara Sepinggan Balikpapan, kata Asteria tidak dijumpai adanya kompetitor hotel selevel bintang empat seperti halnya Grand Tjokro Balikpapan. Dia optimis Hotel Tjokro Balikpapan menjadi pilihan utama pengunjung kota yang memanfaatkan jasa transportasi udara.
“Saingan kami mayoritas ada di tengah kota Balikpapan. Sedangkan lokasi hotel kami bersebelahan dengan kawasan Bandara Sepinggan sehingga setidaknya pengunjung akan melewati bangunan hotel kami,” tuturnya.
Asteria memprediksi bisnis perhotelan akan semakin menggeliat dalam kurun enam bulan kedepan di Balikpapan. Apalagi pemerintah sudah mengisyaratkan mengizinkan pelaksanaan event pemerintah di hotel hotel seluruh Indonesia.
“Kami yakin ekonomi akan membaik kedepan. Persaingan hotel di Balikpapan masih belum seketat seperti halnya di Jawa,” ujarnya.
Manager Umum Grand Tjokro Balikpapan, Yono Budiarto mengatakan pihaknya menargetkan pendapatan 70 persen hunian dari total keseluruhan kamar pada tahun 2016 ini. Tingginya target pendapatan hotel dimaksutkan guna mempercepat pencapaian return of investment (ROI) yang dipatok pada 8 hingga 10 tahun mendatang.
“Targetnya sepuluh tahun mendatang sudah balik modal nilai investasi kami di Balikpapan,” ungkapnya.
Yono optimis mengingat Grand Tjokro mengusung karakteristik berbeda dibandingkan para saingannya di Balikpapan. Awal pembukaan penawaran sebanyak 90 kamar langsung diborong hunian yang mayoritas adalah penumpang pesawat Bandara Sepinggan.
“Sementara ini kami baru membuka 90 kamar yang seluruhnya sudah penuh saat ini. Harga per kamar minimal dilepas Rp 600 ribu,” katanya.
Hotel Grand Tjokro dipastikan menjadi satu satunya hotel yang mengusung perpaduan etnis budaya Jawa dengan modern. Karakteristik Grand Tjokro Balikpapan paling lain dibandingkan competitor lainnya yang menonjolkan budaya barat.
1 Comment
[…] Tjokro Indonesia makin agresif berinvestasi ditengah lesunya perekonomian global saat ini. Grup jasa perhotelan nasional menargetkan […]