Penyandang Cacat Balikpapan tak Dapat BLSM

Penerima BLSM di Kantor Pos BalikpapanBalikpapan –

Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Cabang Balikpapan Kalimantan Timur menyatakan sebagian besar anggotanya tidak menerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM). Keberadaan mereka lolos dari pendataan Badan Pusat Statistik sebagai penerima kompensasi kenaikan harga BBM ini.

“Teman-teman juga tidak ada yang dapat, padahal dana BLSM sudah dibagi-bagi,” kata Wakil Ketua Pertuni Balikpapan Muhammad Yasin, Jumat (12/7).

BPS dan Kantor Catatan Sipil Balikpapan, kata Yasin tidak mengkatagorikan para penyandang cacat setempat masuk dalam golongan keluarga miskin. Pemkot Balikpapan juga menghentikan bantuan operasional untuk organisasi Pertuni.

“Jangan kan BLSM, bantuan sosial (bansos) untuk warga miskin saja teman-teman tidak pernah dapat,” sesalnya.

Yasin mengatakan semestinya penyandang cacat Balikpapan mendapatkan alokasi BLSM dari pemerintah. Pasalnya mayoritas mereka adalah masuk dalam katagori keluarga miskin Balikpapan.

Meski demikian, Yasin memastikan para anggota Pertuni Balikpapan tidak berharap belas kasihan dari masyarakat. Meskipun hasilnya tidak seberapa, menurutnya penyandang cacat memiliki pekerjaan sebagai jasa pijat.

“Kami tidak meminta-minta diberikan BLSM, tapi kami juga butuh karena kondisi kami yang memang hidupnya memprihatinkan,” sesalnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Balikpapan, Suryanto mengatakan penyaluran BLSM masih banyak yang tidak tepat sasaran. Banyak keluhan sudah dilontarkan para gakin Balikpapan akibat tidak menerima alokasi BLSM.

Suryanto menyebutkan pemerintah pusat membagikan BLSM pada 16 ribu warga Balikpapan. Namun Balikpapan sendiri hanya terdapat 10 ribu warga gakin sesuai data Kantor Capil setempat.

Pemkot Balikpapan menyatakan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) juga dinikmati golongan masyarakat kelas menengah ke atas. Mereka masuk dalam pendataan katagori warga masyarakat terkena imbas kenaikan harga BBM subsidi.

Hal ini murni kesalahan Badan Pusat Statistik selaku pendata warga miskin penerima BLSM. Mereka tidak berkoordinasi dengan Kantor Catatan Sipil Balikpapan dalam pendataan warga miskin setempat.

Kantor Pos Balikpapan mendistribusikan BLSM pada 42 ribu warga miskin di Balikpapan, Penajam Paser Utara dan Paser.  Kantor Pos Balikpapan, kata Lili melayani tiga kota yaitu warga miskin Balikpapan, Penajam Paser Utara dan Paser. Rinciannya warga miskin Balikpapan 16.286 orang, Penajam 10.628 orang dan Paser 10.628 orang.

Kantor Pos Balikpapan membagikan BLSM senilai Rp 12,6 miliar bagi warga miskin di tiga kota tersebut. Selama lima bulan masing masing keluarga miskin akan menerima dana sebesar Rp 150 ribu.

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *