Balikpapan
Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur mengkaji kenaikan harga sembako memasuki bulan Ramadhan ini. Belum diketahui penyebab kenaikan harga ini, apakah disebabkan bulan Ramadhan atau kenaikan BBM baru baru ini.
“Kita indentifikasi apakah ini murni naik karena dampak BBM atau mendekati lebaran,” kata Asisten II Pemkot Balikpapan, Sri Sutantinah, Kamis (10/7).
Balikpapan memiliki karakteristik berbeda dibandingkan kota lain di Jawa yang terkena langsung imbas kenaikan BBM. Warga Balikpapan mengandalkan pasokan sembako dari daerah daerah luar seperti Jawa dan Sulawesi.
“Sehingga stok mereka bisa sampai tiga bulan yang diperdagangkan di Balikpapan. Saat harga beli di Jawa nanti naik tentunya akan disesuaikan dengan pasaran di Balikpapan,” ujarnya.
Tim Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Balikpapan saat ini sedang memantau perkembangan harga sembako di pasar. Hasil evaluasi untuk menentukan perlu tidaknya dilakukan operasi pasar di masyarakat.
Sejumlah komoditas di pasar tradional Kota Balikpapan terus melonjak tajam. Bahkan harga cabai rawit mencapai Rp 90 ribu per kg, harga bawang merah Rp 65 ribu per kg, telor Rp 1.700 per butir, ikan tongkol yang Rp 30 ribu per kg, ikan kakap Rp 60 ribu per kg, daging sapi Rp 100 ribu per kg.