
“Kami punya pilihan, apakah bergabung begitu saja dengan partai-partai yang sudah ada sekarang, khususnya partai-partai besar; kedua mengilfiltrasi atau masuk ke suatu partai dan merebut kekuasaan di dalamnya, dan pilihan ketiga, membuat partai baru. Kami memilih yang ketiga,” papar Berry.
Berry juga menjelaskan bahwa Partai Hijau yang digagas sejumlah aktivis lingkungan yang aktif di Walhi dan berbagai organisasi swadaya masyarakat lainnya ini tidak dibangun dengan modal finansial yang besar.
“Kami LSM mau modal dari mana,” seloroh Berry. Sebab itu, partai kader adalah garis perjuangan yang akan dipilih Partai Hijau. Sebagai partai kader, Partai Hijau akan mengutamakan kualitas kader-kadernya, baik sebelum masuk parlemen, atau pun sesudah sukses dapat kursi di legislatif.
Dengan kekuatan kader itu juga, Berry yakin, meskipun karena sistem pemilu misalnya, mereka belum bisa langsung ikut pemilu, perjuangan ekstra parlementer tetap bisa dilakukan.
“Selama ini kan kami di LSM memang ahlinya,” kata Berry.