Persiba Balikpapan mengawali musim dengan terseok seok di lima pertandingan pembuka Liga 2 Indonesia.
Tim ‘Beruang Madu’ terlempar peringkat sembilan klansemen sementara kompetisi dengan koleksi empat poin dari lima laga sudah digelar.
“Pertandingan kompetisi masih panjang agar bisa lolos grup wilayah timur,” sergah Pelatih Persiba, Wanderley Junior, Selasa (22/5).
Wanderley tetap optimis meskipun anak anak asuhnya babak belur serta hanya mampu memenangi satu pertandingan sudah digelar. Klansemen Persiba berada di zona merah bibir jurang degrasi kompetisi Liga 2 Indonesia.
“Tentu kami masih sangat optimis,” tegasnya.
Persiba hanya diminta selalu fokus menyambut pertandingan baik laga kandang maupun tandang agar mampu merangkak memperbaiki peringkat. Wanderley memfokuskan pemain Persiba serta melupakan pertandingan pertandingan sebelumnya.
“Setiap pertandingan adalah final, kita harus bisa meraih poin. Semua harus fokus setiap pertandingan untuk menang,” ujarnya.
Klansemen sementara grup wilayah timur, menurut Wanderley masih saling berdekatan serta membuka peluang merangsek ke posisi lebih baik. Persiba harus mampu terus mengumpulkan hasil positif di setiap laga kandang maupun tandang.
“Jarak di klasemen masih berdekatan, masih akan terjadi saling geser. Karena sekarang tim juga banyak yang kalah dikandang dan meraih poin di tandang,” paparnya.
Masing masing tim masih menyimpan 17 kali laga yang harus dijalani memperebutkan posisi puncak di grup wilayah timur dan barat. Peluang Persiba masih terbuka lebar memuncaki klansemen wilayah timur.
Sementara ini, Persiba hanya tertinggal tujuh poin dari pemuncak sementara klansemen, Madura FC yang mengantongi 11 poin dari lima laga. Sekali memenangi laga, Persiba mampu menggeser posisi PS Mojokerto Putra yang menduduki peringkat empat klansemen.
“Kita jangan sampai melakukan kesalahan kesalahan dalam setiap pertandingan,” ujarnya.
Hanya saja, Wanderley malah khawatir faktor faktor non teknis yang kerap menganggu konsentrasi pemain Persiba. Ia mengeluhkan faktor kepemimpinan wasit pertandingan yang sering merugikan permainan Persiba.
“Walau kita tahu factor non tekhnis juga bisa menganggu tim, kita lihat kepemimpinan wasit saat kita laga tandang, memang sangat menganggu penampilan tim,” keluhnya.
Seperti dalam pertandingan terakhir dilakoni Persiba versus PSIM Bantul yang berakhir skor 2 – 1 bagi tuan rumah. Wanderley menilai wasit memberikan keputusan merugikan yang menganggu konsentrasi pemain Persiba.
“Banyak keputusan-keputusan wasit yang merugikan tim kami. Tindakan-tindakan yang tidak fair yang harus kami terima selama pertandingan,” ujarnya.
Wanderley mengaku, tudingan itu bukan karena mencari-cari alasan atas kekalahan timnya. Justru kata dia, keputusan-keputusan wasit yang kontroversi itu yang menganggu penampilan pemainnya.
Selama jalannya pertandingan, Wanderley mengaku lawannya memang bermain bagus dalam melayani permainan Persiba. Namun wasit pertandingan mengotori jalannya permainan dengan sejumlah keputusan kontroversial.
“Terlepas dari PSIM memang tim yang bagus, tapi memang kepemimpinan wasit sangat merugikan kami, Harusnya permainan bisa lebih fair,” keluhnya.
Kendati begitu, dia tetap mengucapkan selamat bagi tuan rumah yang meraih kemenangan dengan membobol dua gol ke gawang ke Fajar Setya. Sedangkan Persiba hanya mencetak satu gol.
Salah seorang pemain Persiba, Ikfhatul Alam membenarkan keberpihakan wasit yang merusak konsentrasi rekan rekannya di lapangan. Pertandingan ini, ia menilai timnya semestinya mampu mencuri satu poin penting dari sejumlah peluang tercipta.
“Kita sudah bersaha raih poin, tapi bisa lihat sendiri wasit seperti apa kepemimpinannya, sehingga kita tidak maksimal,” ujarnya
Permainan Persiba yang membesut formasi 4-3-3 sebenarnya cukup lumayan meladeni permainan setiap lawannya. Kelemahan paling utama dikeluhkan Wanderley adalah soal penyelesaian akhir tiga unjung tombaknya, Dimas Galih Gumilang, Dani M Namangge dan Helmy Putra.
Dua dari tiga penyerang itu, Dani dan Dimas kerap dipasang bergantian dalam setiap laga. Bahkan terkadang dipasang bersama. Sementara penyerang muda Helmy belum sekalipun diberi kesempatan bermain.
Namun sayangnya Dani maupun Dimas hingga kini belum mencetak satu gol pun. Padahal mereka memiliki banyak peluang yang harusnya bisa dikonversi menjadi gol. Termasuk tinggal berhadapan dengan kiper lawan.
“Persoalan kami masalah finising. Makanya kita terus berlatih dengan mereka soal finishing agar bisa memanfaatkan setiap peluang untuk mencetak gol,” ungkap Wanderley.
Wanderley menyebutkan, penyerangnya kurang tenang dalam menyelesaikan setiap peluang sudah didapat. Mereka punya kemampuan untuk menuntaskan setiap peluang
Dalam formasi 4-3-3 itu, baik Dani maupun Dimas selalu didampingi dua penyerang sayap yang selama ini ditempati Siswanto, Beni Oktavianto, Rosi Noprihanis maupun Frengky Turnado.
Sementara ini, Wanderley meliburkan pemainnya memasuki bulan ramadan. Para pemain akan kembali berlatih seperti biasa pada pekan pekan ini.
“Jadi pemain libur sampai tanggal 23 Mei dan kembali kita latihan itu nanti tanggal 24 Mei malam, pemain sudah harus kumpul semua tanggal 23 Mei,” tuturnya.
Meski libur namun para pemain diminta untuk tetap menjaga kebugaran. Karena akan langsung persiapan menghadapi laga tandang Piala Indonesia.
“Jadi tanggal 24 Juni dan 3 Juli kita akan tampil di Piala Indonesia, kita lawan Deltras Sidoarjo dan selama libur pemain tetap harus menjaga kebugarannya,” ujarnya
Sementara untuk kompetisi liga 2 kata Wanderley, baru kembali akan bergulir tiga hari setelah Piala Indonesia. Sehingga persiapan utama untuk Piala Indoensia.
“Tanggal 5 Juli kembali kompetisi. Jadi persiapan kita setelah libur untuk Piala Indonesia baru kita gas untuk kompetisi, karena kita laga tandang,” ujarnya.