Gigih menilai masyarakat khawatir tidak kebagian BBM menyusul antrian pembeli yang makin panjang di seluruh SPBU. Masyarakat kemudian memenuhi tangki bahan bakar kendaraan bermotornya setiap hari.
Pertamina, lanjut Gigih tetap menyalurkan BBM sesuai ketentuan kuota distribusi sudah disepakati dengan pemerintah. Tidak ada pembatasan penyaluran BBM jelang kenaikan harga dari pemerintah.
Namun demikian, Gigih memastikan pasokan BBM tersebut tidak akan mencukupi menyusul adanya antrian SPBU yang makin panjang. Dia memastikan berapapun jumlah pasokan BBM tidak akan mencukupi bagi masyarakat yang panik.
Pertamina Balikpapan mengatakan konsumsi BBM subsidi terus mengalami peningkatan selama tiga bulan terakhir ini. Kenaikan terutama terjadi jelang kenaikan harga BBM subsidi yang akan diumumkan pemerintah pada April mendatang.
Realisasi konsumsi premium di Kalimantan Timur sebesar 52.745 kilo liter / bulannya. Besaran pasokan premium tersebut masih diatas ambang batas kuotanya yang hanya 51.683 kilo liter / bulannya.
Demikian pula konsumsi solar subsidi yang meleset dari kuota penetapannya. Pemerintah menetapkan alokasi kuota solar subsidi Kalimantan Timur sebesar 23.091 kilo liter / bulan dengan realisasi 23.616 kilo liter / bulannya.
Antrian kendaraan pembeli BBM rutin terjadi hampir sepanjang tahun di Kalimantan Timur. Mayoritas antrian terjadi seluruh SPBU yang menyediakan solar subsidi pada kendaraan mempergunakan mesin disel seperti di SPBU kilometer 4, Karang Anyar, ring road, Damai, Stal Kuda dan Kampung Baru.
Kendaraan yang rata rata adalah truk truk berbadan besar memenuhi hampir seluruh jalan yang padat arus lalu lintasnya. Kondisi ini membuat arus kendaraan bermotor musti melambat untuk menghindari truk truk yang telah berjajar.
Kalimantan Timur memperoleh kuota pasokan premium sebesar 1.593.168 KL, solar 845.379 KL dan minyak tanah 510.612 KL. Kuota BBM tersebut harus mencukupi kebutuhan masyarakat Kalimantan selama setahun ini.