
Menurut Agung, Persoalan kuota ini sudah disampaikan kepada Kementerian ESDM dan perlu dilakukan perundingan dan pembahasan lebih jauh. “Ini perlu perundingan dengan DPR. Kalau tambah kuota ini perlu proses tersendiri. Kan kuota inikan sudah ditetapkan dalam UU,” terangnya.
Namun Agung meminta masyarakat bersama pemerintah daerah juga harus ikut melakukan upaya bersama melakukan penghematan penggunaan BBM.” Kalau kita tidak melakukan penghematan akan kurang terus. Jangan sudah ditambah masih kurang juga. Makanya mereka yang tidak berhak jangan pakai BMM bersubsidi,” ujarnya.
Agung Laksono yang juga Ketua Umum Kosgoro ini hadir dalam acara Himpunan Pengusaha Kosgoro 1957 (HPK) itu, didampingi oleh wakil Gubernur Farid Wadjdy, Ketua DPD Golkar Kaltim Mukmin Faisyal HP, Walikota Rizal Effendi serta pelaku usaha pariwisata dan travel agent Se Kaltim.
Keluhan kekurangan BBM ini sempat dilontarkan Walikota Rizal Effendi saat bertemu dengan Menko Kesra Agung Laksono di acara tersebut. Menurut Rizal, kuota BBM kota Balikpapan dan Kaltim kurang dari kebutuhan sehingga perlu ditambah. Kota Balikpapan Realisasi 2011 penggunaan Premium sebanyak 114,964 Kiloliter (KL) dan Solar 77,803 KL pertahun.
Sementara, kuota 2012 dari pemerintah pusat untuk Premium sebanyak 86. 223 KL dan Solar 70.023 KL. Sehingga jika dipresentasekan Kuato BBM jenis Premium minus 25 persen, sedangkan solar minus 10 persen.
“Atas permintaan itu, pak Agung langsung menelpon pak Jero Wacik. Dihadapan saya kata pak Agung pak Jero bilang akan menambah disesuiakan dengan kebutuhan. Nanti kami dorong dan sampaikan ke DPR untuk minta persetujuan,” cerita Rizal.
Dari percakapan singkat itu, ungkap Rizal daerah diminta tidak perlu mengancam pusat soal jatah BBM. Daerah harus sabar menunggu sampai persetujuan DPR. “ Tugas daerah saat ini bagaimana mengamankan dan memperketat aksi penyelewengan dan penimbunan BBM,” kata Rizal mengutip statmen Jero Wacik kepada Agung Laksono.