Korea Minta 5 ribu Ton Ampas Singkong Perbulan

Awang Faroek Ishak

Awang Faroek Ishak

Balikpapan –

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kini sedang mengembangkan singkong gajah. Komoditi tersebut, kini menjadi salah komoditas eksport yang bernilai tinggi, karena paling dicari di pasar internasional.

Beberapa negera yang sudah terang-terangan meminta komoditas singkong ini khususnya Korea dan Cina yang akan memanfaatkan untuk berbagai produk. Bahkan Korea, sudah secara terang-terangan meminta ekspor singkong dari Kaltim.

“Saya kemarin hadir dalam forum investasi bidang pertanian, Korea sudah meminta ampas singkong di ekspor ke negeranya kepada kita,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kaltim Ibrahim.

Bahkan kata Ibrahim, Korea meminta 5 ribu ton setiap bulannya, untuk ampas singkong seharga US$1.200 per ton. Pasalnya kata Ibrahbim, dari singkong bisa diproduksi komestik, tepung, makanan ternak babi dan lainnya.

“Jadi memang bisa diolah berbagai produk, sehingga sekarang menjadi komoditas eksport yang juga dicari,” ucapnya.

Hanya saja kata dia, hingga kini Kaltim belum bisa memenuhi permintaan Korea tersebut, karena saat ini masih dalam tahap pengembangan singkong gajah.

“Saat ini kita belum sanggup, karena masih memenuhi pasar kaltim, setiap bulan kebutuhan kita sekitar 2 hingga 3 ton,” tuturnya.

Tahun ini kata Ibrahim, pihaknya sedang melakukan gerakan menanam singkong di seluruh wilayah Kaltim. Beberapa daerah yang sudah melakukan gerakan menanam singkong diantaranya Kutai Kertanegara (Kukar), Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Timur (Kutim).

“Tahun ini targetnya 100 hektar lahan ditanam singkong gajah, sudah ada beberapa yang sudah dilakukan penanaman seperti, di Muara Kaman, Sebulu, Sepaku, kemarin juga dibeberapa wilayah di Kutim, saat ini kita masih pembibitan,” tukasnya.

Menurutnya, dalam gerakan menanam singkong tersebut, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kaltim mengandeng kelompok tani. Karena targetnya hingga tahun akhir ini sekitar 100 hektar lahan sudah ditanani bibit singkong.

“Alhamdulilah sudah ada beberapa masyarakat khususnya kelompok petani yang merespon positif, tahun ini 100 hektar, tahun 2014 lebih dari itu lagi, karena produksinya cukup bagus 1 hektar bisa menghasilkan 200 ton,” urainya.

Dia menambahkan, Kaltim kini tengah memaksimalkan potensi perkebunan dan pertanian, untuk memberikan nilai tambah bagi petani. “Kita memang berharap, kita memaksimalkan lahan yang ada dengan memanam beberbagai komoditas yang bisa menambahkan hasil bagi petani,” tandasnya.

 

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *