NewsBalikpapan –
PT Pertamina (Persero) menyatakan konsumsi solar subsidi Kalimantan Timur sudah melampaui kuota pemerintah hingga 9,61 persen. Konsumsi solar subsidi di Balikpapan bahkan sudah 11,3 persen melampaui kuota ditetapkan pemerintah.
“Kuota konsumsi solar subsidi di Kaltim sudah terlampui sejak bulan November ini,” kata Region Manager Comm & CSR Pertamina Kalimantan, Yudi Nugraha, Selasa (20/11/2018).
Yudi mengatakan, pemerintah sudah menetapkan kuota konsumsi BBM subsidi per masing masing provinsi se Indonesia. BBM ini sekiranya yang menjadi beban subsidi menjadi tanggungan negara per tahunnya.
Konsumsi solar subsidi di Balikpapan, kata Yudi sebesar 85 kilo liter per harinya. Pertamina menentukan sejumlah SPBU tertentu yang memperdagangkan BBM subsidi ini.
Sementara ini, Yudi mengakui masih minimnya pemahaman masyarakat soal pemanfaatan solar subsidi bagi kendaraan tertentu. Masyarakat pun kurang mempertimbangkan aspek kualitas solar untuk mesin kendaraan diselnya.
“Peningkatan konsumsi akibatnya minim pemahaman penggunaan BBM subsidi dan aspek ketepatan mesinya,” ujarnya.
Meskipun begitu, Pertamina tetap memastikan pasokan BBM solar subsidi memasuki penghujung akhir tahun 2018 ini. Pertamina memang menutup sementara penyaluran solar di salah satu SPBU yang dianggap menyalahi aturan.
“Meskipun ada SPBU penyalur solar yang ditutup sementara dalam rangka pembinaan, pasokan tidak dikurangi dan dialihkan ke SPBU lain,” ungkapnya.