Menurutnya banyaknya kendaraan berplat luar Kaltim tersebut , juga mengakibatkan ketidak seimbangnya kuota BBM yang di suplay ke SPBU Balikpapan. “ Saya kira kendaran ini ikut pengaruhi terjadinya antrian BBM di Balikpapan. Mereka banyak beroperasi di sini tapi berplat luar Kaltim. Gejala seperti ini perlu diwaspadai, melalui tim pengawas gabungan,” ucap ABS, Senin (19/).
ABS juga tidak menutup mata tentang terjadinya penimbunan yang dilakukan oknum masyarakat termasuk perusahaan. “Karena itu dalam pengawasan perlu melibatkan unsure masyarakat. Mereka tahu situasi lapangan dilingkungan masing-masing,” ujarnya.
Sementara kuota yang diberikan Pertamina hanya disesuaikan dengan jumlah kendaraan yang ada di Balikpapan . “Kita juga tidak tahu berapa sih kuato yang riil untuk kendaraan, apakah ini sudah sesuai kebutuhan riil pemberian kuato BBM. Padahal kita ini kota penyulingan BBM tapi kita tidak pernah jelas mendapatkan data yang pasti soal kuata BBM,” kritiknya.
Bahkan ABS mensinyalir saat ini banyak kendaraan luar daerah yang direntalkan perusahaan, “Ini juga harus segera diantisipasi mengingat sesuai undang undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas Jalan, kendaraan kendaraan berplat luar tersebut harus mendatakan diri ke instansi terkait dan telah diwajibkan membayar pajak . Bahkan jika lebih dari 3 bulan menetap sudah diharuskan balik plat nomor Kaltim,” tandasnya.