“Idealnya diatas 20% jumlah lulusan sarjana berasal dari ilmu teknik yang berdasarkan atas hasil kajian kami di beberapa negara maju,” kata M. Nuh usai persemian Politeknik Negeri Balikpapan, Jumat (6/1).
Saat ini, jumlah lulusan teknik hanya 11% atau 137.500 orang jumlah sarjana yang dicetak oleh seluruh perguruan tinggi di Indonesia per tahun. Angka ini tentu masih belum mampu untuk mendorong pengembangan sektor industri yang akan menjadi motor penggerak perekonomian.
“Kita sudah siapkan tiga strategi untuk merealisasikan target peningkatan jumlah lulusan ilmu teknik yakni ekspansi kapasitas, mengalihkan status perguruan tinggi swasta menjadi negeri dan mendirikan perguruan tinggi baru,” terangnya.
Menurutnya, ketiga strategi tersebut memerlukan proses sehingga hasilnya baru bisa dilihat dalam beberapa tahun ke depan. Untuk itu, kata Nuh, pemerintah sudah berkomitmen untuk membangun beberapa institut teknik baru dalam beberapa tahun ke depan.
“Untuk menambah jumlah perguruan tinggi teknik yang sudah ada. Setidaknya dalam 3 tahun sampai 4 tahun ke depan akan ada 5 hingga 6 buah perguruan tinggi teknik baru di Indonesia,” imbuhnya.
Ia menambahkan, selain untuk meningkatkan jumlah lulusan teknik rencana pembangunan tersebut juga untuk meratakan pembangunan sumber daya manusia yang selama ini terpusat di Pulau Jawa.
“Dua institut teknik yang pertama akan dibangun di luar Pulau Jawa terletak di Kalimantan dan Sumatera dengan anggaran masing-masing sekitar Rp300 miliar hingga Rp400 miliar,” tuturnya.
Daerah yang sudah siap adalah Kalimantan dengan mengajukan Balikpapan sebagai lokasi pembangunan. Rencana, pembangunan fisik bangunan akan mulai dilakukan pada tahun ini sehingga pada akhir 2013 atau awal 2014 sudah bisa beroperasi dan menerima mahasiswa baru