NewsBalikpapan –
Infrastruktur jaringan listrik lokasi ibu kota di Sepaku Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) masih minim. Persoalan elektrifikasi ironisnya terjadi di Mentawir Sepaku yang menjadi area inti pemerintahan.
“Persoalan infrastruktur listrik di Mentawir yang belum maksimal,” kata Plt Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) PPU Yunita Liliyana D, Selasa (15/10/2019).
Presiden Joko Widodo sudah mengumumkan lokasi ibu kota diantara dua daerah; Sepaku PPU dan Samboja Kutai Kartanegara (Kukar). Kecamatan Sepaku bahkan direncanakan menjadi lokasi inti negara; istana negara, instansi kementerian, BUMN, dan kantor diplomat negara sahabat.
Persoalannya, PPU masih terkendala minimnya elektrifikasi wilayah berbatasan dengan Kukar. Sementara ini, jaringan listrik baru dinikmati warga perkotaan PPU tersebar Kecamatan Penajam, Waru, dan Babulu.
“Tiga kecamatan PPU yang memadai jaringan listrik; Penajam, Waru dan Babulu. Sedangkan Sepaku mayoritas belum maksimal jaringan listriknya,” ungkap Nita.
Kecamatan Sepaku termasuk remote area bagi Kabupaten PPU. Konsentrasi sebaran penduduknya kian memperlebar senjang elektrifikasi penduduk kota dan pedesaan.
“Sebaran penduduk menjadi masalah dalam pembangunan infrastruktur Sepaku. Meskipun begitu percepatan pembangunan harus dilakukan disini,” ujar Nita.
Sehubungan itu, pemerintah daerah pun mendorong pembangunan perekonomian kecamatan berpenghuni 31 ribu jiwa. Kabupaten PPU sudah mengalokasikan anggaran pembangunan infrastruktur jalan sebesar Rp 15 miliar per tahun.
“Setiap tahun ada anggaran Rp 15 miliar sehingga 40 persen infrastruktur jalan sudah terbangun. Sehingga tetap membutuhkan pembangunan percepatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” papar Nita.
Adanya infrastruktur jalan diharap kian memicu pertumbuhan ekonomi masyarakat Sepaku. Demikian pula pembangunan jaringan listrik berbarengan infrastruktur jalan.
“Kalau infrastruktur jaringan listrik menjadi urusan PLN. Kami menyediakan akses jalan saja,” ungkap Nita.