Panjang perbatasan di Kaltim dengan Malaysia sepanjang 1038 KM. kodam Mulawarman membawahi dua provinsi yakni Kaltim dan Kalsel. Sedangkan panjang perbatasan di wilayah Kalimantan Barat Pontianak-Malaysia sepanjang 966 km.
“Panjang seluruhnya perbatasan Malaysia-Kalimantan itu 2004 km, untuk Kaltim saja panjang 1038 Km nanti aka nada 1300 personil yang menjaga dan 44 pos perbatasan,”jelasnya.
Saat ini kata Pangdam baru 29 pos perbatasan yang didirikan oleh TNI jumlah personil yang bertugas minimal 16-48 anggota. “Dua pos diantaranya telah terkoordinasi (gabungan) dengan tentara Diraja Malaysia, yakni di Simenggaris (Bulungan), dan Seliku (Malaysia) yang dijaga masing-masing sebanyak 48 personel di tiap pos tersebut,” katanya.
Penambahan pembangunan 15 pos pengaman itu akan ditempatkan di sisi barat Kalimantan Timur yakni di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) yang dinilai masih kurang. Sebab saat ini, jumlah pos pengamanan di kawasan itu hanya 3 pos.
Dari pos perbatasan ini ungkap Pangdam hanya perbatasan di Krayan (Nunukan) yang sudah memiliki akses jalan kedua negara. “ Krayan selatan ini menjadi penting karena ada jalan yang menghubungkan langsung ke Malaysia. Kita siapkan juga 48 personil. Kita berbesar hati karena disana antara warga Krayan-malaysia ternyata mereka bersaudara satu rumpun,” katanya.
Kondisi perbatasan saat ini terus kondusif bahkan belum ada temuan soal pergeseran patok batas di wilayah perbatasan ataupun bentuk ketegangan lainya. “Hubungan yang sangat baik bahkan jauh kondisi makin kondusif,” ujar mantan Asrena KASAD ini.
Perbatasan Kaltim-Malaysia kini dijaga oleh Batalion Kostrad Bandung yang sebelumnya selalu di jaga oleh pasukan organic dari Kalimantan. Kebijakan ini menurut Subekti untuk memberikan pengalaman yang sama bagi semua satuan termasuk Kostrad.
“Ini juga sesuai UU 34 tahun 2004 tentang TNI bahwa pengamanan wilayah perbatasan merupakan tanggungjawab TNI, di AD tidak ada perbedaan antara tentara di kewilayahan maupun di pusat,” jelasnya.
Battalion Kostrad ini akan bertugas selama enama bulan, mereka mendapat pembekalan sebelum diberangkatkan ke wilayah perbatasan terutama juga pengetahuan dan pemahaman budaya lokal suku dayak.
“Kita beri pembekalan selama tiga bulan sebelum berangkat,” tambah Kasdam Brigjen Sudjatmiko.
Nantinya pada 2013 mendatang perbatasan juga akan dijaga oleh kekuatan battalion Leopard dan skuadron Heli tempur. “ Kita siapkan 44 tank leopard yang mulai berjalan tahun depan,” imbuh Pangdam Subekti.