Salah satu pamphlet yang mereka bawa adalah ibu Indonesia tolak kenaikan BBM dan dukung khilafah dan Syariah. Mereka mensinyalir ada tangan-tangan asing yang bermain dalam kebijakan BBM ini.
“lni langkah kenaikan BBM merupakan langkah menuju liberalisasi BBM. Kenaikan ini dalam jangka panjang juga akan menguntungkan perusahaan minyak asing kini banyak memiliki SPBU,” sebut salah satu pengunjuk rasa.
Sebanyak kurang lebih 100 kaum hawa ini melakukan aksi selama kurang lebih satu jam di depan halaman DPRD kota. aksi ini sempat membuat arus lalu linta terganggu namun belum ada pengalihan arus.
Aksi mendapat pengawalan dari ratusan petugas yang berjaga sejak pagi hari. Dari mulai pasukan brimog, mobil watercanon, hingga disiagakan dua buah unit kendaraan pemadam kebakaran. Hal ini dikarenakan aksi lanjutan penolakan BBM juga bakal digelar oleh mahasiswa pada siang ini di lokasi yang sama.