NewsBalikpapan –
Pegawai Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda Kalimantan Timur, Yovanda tergopoh gopoh menuruni tangga lantai dua gedung, Jumat (28/9) pukul 18.00 Wita.
Baju mukena masih melekat kala gelombang gempa 7,4 scala righter (SR) di Donggala Sulawesi Tenggah merembet hingga ibu kota Provinsi Kaltim.
“Saya sedang melaksanakan ibadah sholat, mendadak kok terasa kepala berputar putar. Seperti terasa pusing,” katanya saat dihubungi.
Ibu dua anak ini sama sekali tidak mengira kejadian tersebut adalah gempa bumi yang terasa hingga Samarinda. Selama ini memang tidak ada sejarahnya gempa bumi melanda di Kaltim.
“Tidak pernah kami merasakan gempa bumi, baru kali ini,” ungkapnya.
Setibanya di luar bangunan KPU Samarinda, Yovanda mendapati seluruh rekannya sudah berhamburan menyelamatkan diri.
Goyangan ringan gempa bumi ini membuat heboh penghuni bangunan dua lantai di Jalan Juanda Samarinda.
“Ternyata rekan kantor sudah keluar gedung sambil teriak, gempa gempa,” tuturnya.
Kondisi yang sama pun terjadi pula di Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Rumah sakit terbesar di Kaltim ini bahkan mengevakuasi seluruh pasiennya keluar dari bangunan gedung.
Sebanyak 500 pasien dibawa keluar di lokasi berkumpul pelataran parkir rumah sakit ini.
“Sesuai prosedurnya kalau ada bencana memang seperti itu,” kata Humas RS AW Sjahranie, dr Febian Satrio.
Soal bencana, Satrio menambahkan, manajemen rumah sakit kerap menggelar simulasi penanganan dini antisipasi bencana. Salah satu prosedur tetap bencana adalah secepatnya mengevakuasi seluruh pasien ke lokasi aman.
“Semua bencana seperti banjir, kebakaran dan gempa bumi. Meskipun di Samarinda tidak pernah gempa bumi, kami bisa segera mengantisipasinya,” ujarnya.
Bersamaan proses evakuasi ini, sambung Satrio, RS AW Sjahranie langsung berkoordinasi dengan Kantor Badan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan soal status gempa bumi ini.
BMKG Balikpapan memastikan getaran di Samarinda hanyalah gelombang getaran gempa bumi yang pusatnya ada di Donggala.
“Mereka bilang kemungkinan kecil akan ada getaran susulan, pusat gempa ada di Donggala. Pasien kami kembalikan ke ruang medis setelah ditunggu selama 1,5 jam,” tuturnya.