NewsTenggarong –
NewsTenggarong –Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah membuka Festival Danau Semayang (FDS) 2019 di Desa Pela Kecamatan Kota Bangun, Minggu (16/6).
Pembukaan festival ini ditandai dengan menjala ikan di Danau Semayang oleh Edi Damansyah yang disaksikan tamu undangan dan warga setempat.
Ketua Panitia Alimin, mengatakan kegiatan ini telah menjadi kalender tahunan dari Dinas Pariwisata Kaltim dan Dinas Pariwisata Kukar yang harus dilaksanakan tiap tahun dengan tujuan sebagai pelestarian budaya asli Kaltim.
Menurut Ali, festival ini yang pertama kali digelar di desa Pela dan mendapat dukungan dari semua pihak terutama masyarakat desa Pela dan pada umumnya masyarakat Kota Bangun.
“Kegiatan tersebut dilaksanakan selama lima hari yang memperlombakan Menjala Ikan, Perahu Dayung, Memancing, Kuliner, dan Mendanau (menangkap ikan menggunakan tangan kosong). Dengan peserta berasal dari Kota Bangun,” kata Ali.
Sementara itu Edi Damansyah mengatakan, melihat potensi dan keseriusan Desa Pela menggelar festival ini akan menjadi bagian dari kalender event daerah Kukar 2020. Karena itu, rencanakan waktu pelaksanaan dan agenda kegiatannya dengan baik untuk mengangkat Danau Semayang sebagai Daya Tarik Wisata (DTW) di Kukar.
Menurut Edi, pada 2020 pengembangan DTW yang telah disepakati di tingkat Provinsi Kaltim adalah pengembangan DTW di 3 Danau yakni Danau Semayang, Danau Melintang, dan Danau Jempang.
Ini artinya, ada peluang yang besar bagi Kukar untuk menjadi lokus pengembangan DTW 3 Danau, mengingat Danau Semayang dan Danau Melintang merupakan wilayah Kukar.
“Saya meminta jajaran OPD terkait untuk fokus dan memberikan perhatian bagi kegiatan pengembangan DTW 3 Danau, khususnya di kawasan Danau Semayang dan Danau Melintang,” ujarnya.
Edi menginginkan penguatan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di desa-desa sekitar danau ini.
“Kemudian petakan atraksi wisatanya, berikut jaringan infrastruktur penunjang, fasilitas umum dan fasilitas kepariwisataannya,” ujarnya.
Kemudian Edi meminta agar dilakukan pengembangan kuliner dan Usaha Kecil Menengah dengan mengutamakan keterlibatan dan pemberdayaan masyarakat setempat, dalam penyusunan dan pengembangan program kegiatan tersebut.
