“Soal pemeriksaan biar pengacara yang jawab,” kata Andi usai pemeriksaan sebelum memasuki kendaraannya, Senin petang pukul 17.40 Wita .
Menurut Jhon Mathias, klien ditanya sebanyak 79 pertanyaan. Namun soal materi apa saja pertanyaan Jhon mengelak dan mengerahkan ke penyidik. “ Kalau soal materi silakan tanya penyidik,” terangnya.
Andi Harahap ketikanya lamanya pemeriksaan, Ia menyatakan pemeriksaan berlangsung lama karena banyaknya pertanyaan yang dilayangkan penyidik. “ Kan banyak pertanyaanya. Jadi lama dong,”ucapnya.
Andi mengaku siap kapanpun kembali diperiksa oleh penyidik Polda Kaltim dalam. “ Tidak ada yang kebal dinegara hokum ini,” tegasnya berulang-ulang saat ditanya.
Soal kapan lagi diperiksa, ia mempersilahkan pers bertanya langsung pada penyidik. “Silakan tanya ke penyidik saja,” tukasnya sambil memasuki kendraannya.
Sebelumnya, Direskrimsus Kombes Pol Iman Sumantri usai pemeriksaan menyatakan pertanyaan yang dilayangkan kepada Bupati PPU sekitar 50 lebih pertanyaan. ” Tapi soal materi kita belum bisa sampaikan,” katanya.
Selama pemeriksaan bupati sangat proaktif dan ini merupakan pemeriksaan awal sebagai saksi. “Nanti kita jadwalkan lagi pemeriksaan. Masih saksi,” tandasnya.
Surat pemanggilan kepada Bupati PPU sudah disampaikan setelah Presiden SBY memberi izin atas permintaan pemeriksaan yang dikirimkan Dit Reskrimsus Polda Kaltim sejak Juli 2011.
Seperti diketahui, Andi Harahap tersandung kasus tumpang-tindih izin lahan tambang batu bara di PPU. Kasus ini telah menyeret Plt Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Pemkab PPU Jono, sebagai tersangka dan telah menjalani sidang pertama pada September lalu di di Pengadilan Negeri (PN) Tanah Grogot.
Dalam sidang perdana di PN Tanah Grogot, 13 September 2011, itu Jono didakwa menyalahgunakan wewenang sebagai Plt Kadistamben hingga terbit surat IUP (izin usaha pertambangan) atas nama PT South Pacific Resources (SPR) di lokasi yang diklaim milik PPCI. (Penajam Prima Coal Indonesia). Kasus ini masih menyeret Jono dan dalam sidang tuntutan.
