“Rencananya tahun ini akan dilakukan studi itu. Kemungkinan lokasinya dekat Tritip, Balikpapan Timur yang lokasi berdekatan dengan areal kebun karet,” kata Budijanto, siang tadi.
Anggaran yang digunakan untuk membiayai studi kelayakan ini berasal dari APBD Kota Balikpapan 2012 sebesar Rp89,04 juta. Saat ini baru sekitar 1.500 hektare lahan yang sudah berproduksi dari total 4.000 hektare lahan.
Targetnya DPKP akan terus menambah luasan areal kebun karet hingga minimal mencapai 5000 hektar. “Sekarang ada yang lagi kita mulai pembibitan untuk tambah areal karet,” ujarnya.
Sebelumnya, beberapa investor pernah mensyaratkan luasan lahan produksi karet harus mencapai 5.000 hektare sebelum pabrik pengolahan karet dibangun.
Namun, pembangunan pabrik tersebut tidak harus menunggu produksi karet petani Balikpapan bis amencapai 5.000 hektare karena bisa mengandalkan pasokan dari daerah di sekitar Balikpapan.
Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan sudah pernah ada investor yang mengajukan diri untuk membangun pabrik karet tetapi mundur karena perhitungan jumlah produksi kebun karet belum mencukupi.
“Memang sudah pernah ada yang berminat tapi itu tadi terkendala soal luasan lahan yang ada,” kata Rizal.
Pihaknya akan meyakinkan investor bahwa perkebunan karet yang ada di sekitar Balikpapan bisa menopang kebutuhan karet bagi pabrik. Rencananya, pembangunan pabrik itu akan diarahkan di Kawasan Industri Kariangau (KIK).