Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur meresmikan berdiri rumah sakit untuk melayani warga miskin setempat senilai Rp 98 miliar. Rumah sakit berkapasitas 186 tempat tidur memang dimaksutkan melayani warga miskin Balikpapan.
“Menjadi kado terindah bersamaan hari ulang tahun Balikpapan,” kata Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendy, Selasa (10/2).
Rizal mengatakan pembangunan rumah sakit ini dilaksanakan sejak tahun 2012 lalu. Pemerintah daerah harus berupaya keras dalam mewujudkan pembangunan rumah sakit dalam proses pembebasan lahannya.
“Kami istilahnya harus berdarah darah dalam membebaskan tanah masyarakat ini,” ujarnya.
Pemkot Balikpapan, kata Rizal sudah bertekat menjadikan rumah sakit tipe C menjadi kebanggaan warga setempat. Pemerintah daerah terus meningkatkan profesionalisme tenaga medis maupun penambahan berbagai alat kesehatannya.
“Tahun ini akan kami alokasikan Rp 20 miliar untuk pengadaan alat kesehatan,” paparnya.
Direktur Rumah Sakit Balikpapan, Dyah Muryani mengatakan prioritas layanan rumah sakit ini adalah bagi warga miskin setempat. Total tempat tidur disiapkan, menurutnya sebanyak 60 persen diantaranya diperuntukan bagi pasien Kelas C.
“Mayoritas adalah untuk pasien Kelas C. Sisanya untuk kelas B sebanyak 30 persen dan A sebanyak 10 persen,” ungkapnya.
Tariff rawat inap rumah sakit ini, kata Dyah lebih murah dibandingkan rumah sakit lain sejenisnya di Balikpapan. Dia membeberkan tariff termahal ditawarkan untuk pasien Kelas A atau VIP seharga Rp 350 ribu per harinya.
“Adapun ruang Kelas B seharga Rp 175 ribu per hari sedangkan Kelas C seharga Rp 90 ribu per hari,” ungkapnya.
Dyah yakin tariff rumah sakit Balikpapan ini mampu dijangkau warga miskin setempat. Apalagi sudah adanya program kesehatan BPJS dan Kartu Indonesia Sehat yang seluruhnya diterima di rumah sakit ini.
Rumah sakit Balikpapan sudah memiliki fasilitas radiologi, laboratorium, ruang operasi hingga ICU gawat darurat. Rumah sakit ini setidaknya masih membutuhkan fasilitas alat kesehatan kulit, KIA, gigi hingga penambahan ruang rawat inap.
“Kajiannya setidaknya butuh dana Rp 50 miliar untuk pengadaan berbagai alat kesehatan tersebut,” ungkapnya.
Dyah sementara ini akan memfokuskan penambahan fasilitas layanan ruang tidur maupun perlengkapan laboratorium medis. Pengadaanya mempergunakan alokasi dana sebesar Rp 20 miliar disiapkan Balikpapan.
Balikpapan memulai pembangunan rumah sakit ini sejak 2012 silam di kawasan Gunung Malang. Fisik rumah sakit ini berskala C sesuai kelengkapan sarana dan prasarana kesehatan yang sudah tersedia. Pemerintah daerah juga mempersiapkan staf, tenaga dokter ahli, bidan, dan perawat yang mampu menangani penyakit tertentu.
Sebelumnya, Pemkot Balikpapan menyebutkan alokasi pembangunan rumah sakit ini sebesar Rp 78 miliar dalam 425 hari waktu pengerjaan. Pembangunan rumah sakit tersebut dilaksanakan dengan sistim multy years hingga akhir 2013 nanti.
Rencana awal Dinas Kesehatan Kota Balikpapan adalah pembangunan rumah sakit keluarga miskin ini diperkirakan butuh anggaran hingga Rp 150 miliar. Rinciannya, Rp 75 miliar diperuntukan bagi fisik bangunan dan sisanya untuk pengadaan peralatan medis rumah sakit.
2 Comments
[…] Daniel tidak secerah biasanya. Putri semata wayangnya, Geatri usia 5 tahun sedang sakit dan tidak kunjung sembuh. Emosinya makin memuncak saat pria usia 40 tahun ini merasa di pingpong kala membawa putrinya […]
[…] Kota Balikpapan Kalimantan Timur meluncurkan layanan online reservasi pengobatan rumah sakit setempat. Layanan kesehatan ini […]